SuaraJatim.id - M. Jalil, nelayan asal Desa Pesisir, Kecamatan Besuki, Kabupaten Situbondo hampir putus asa ketika mesin kapalnya mati di Perairan Gending Probolinggo. Dia hanya bisa pasrah terombang-ambing seorang diri.
Bekal yang dibawanya habis, dia pun harus meminum air hujan untuk bertahan hidup saat terkatung-katung di laut selama 20 jam. Sebelum akhirnya ditemukan nelayan dan menyeret kapalnya kembali ke desanya.
Peristiwa tersebut terjadi pada Jumat (1/2/2024). Ketika itu, Jalil berangkat pukul 02.00 WIB untuk melaut. Warga Kampung Gudang Desa Pesisir tersebut mencari ikan hingga ke Perairan Suramadu menggunakan perahu fiber warna Biru Muda dengan nama Lancar Rezeki.
Petaka datang ketika dia akan pulang. Tiba-tiba mesin perahunya mati saat berada di Perairan Gending Probolinggo.
Baca Juga: Sok Jagoan Palak Sopir Truk, Pria di Situbondo Babak Belur Jadi Bulan-bulanan
“Saat perahu M Jalil terombang ambing di tengah laut di perairan Gending Probolinggo kondisi cuaca saat itu hujan lebat dan angin kencang,” kata Kasatpolairud Polres Situbondo, AKP Gede Sukarmadiyasa disadur dari Ketik.co.id--partner Suara.com, Sabtu (2/3/2024).
Jalil memanfaatkan air hujan untuk bertahan hidup. Dia juga memanfaatkan sarung untuk layar.
"Beruntung, pada pukul 10.00 WIB pagi tadi (Sabtu), M. Jalil bertemu nelayan bernama Monik, asal Dusun Mandaran, Desa Pesisir, Kecamatan Besuki, Kabupaten Situbondo,” kata AKP Gede.
Monik kemudian membantu Jalil dengan menarik kapalnya hingga kembali ke rumahnya di Desa Pesisir.
“Saat tiba di rumahnya, M. Jalil diperiksa petugas medis Puskesmas Besuki dan di nyatakan bahwa kondisi M. Jalil baik-baik,” kata AKP Gede.
Baca Juga: Viral Aksi Pemalakan Oleh Pengendara Motor di Jalur Pantura Situbondo: Tabrak Saja
AKP Gede mengimbau kepada seluruh nelayan agar tidak melaut sendirian dan membawa handpone untuk berkomunikasi dengan keluarga. Apabila ada kejadian tidak diinginkan bisa cepat dikirim bantuan untuk menolong.
Berita Terkait
-
Mudik ke Probolinggo? Ini 7 Kuliner Khas yang Tak Boleh Dilewatkan
-
Sebut Proyek Perusak Alam Tetap Berlanjut, Warga Pulau Pari: Penyegelan Cuma Gimik!
-
Skandal Solar Subsidi Kolaka: Nelayan Menjerit, Negara Rugi Rp105 Miliar!
-
Nelayan Dumai Hadapi Perubahan Iklim dengan Teknologi PLTS dan Bioflok
-
Nelayan Menjerit! Akses Solar Subsidi Sulit, Aturan Baru Bahlil Bikin Tambah Susah?
Terpopuler
- Jadwal Pemutihan Pajak Kendaraan 2025 Jawa Timur, Ada Diskon hingga Bebas Denda!
- Pemain Keturunan Maluku: Berharap Secepat Mungkin Bela Timnas Indonesia
- Rekrutmen Guru Sekolah Rakyat Sudah Dibuka? Simak Syarat dan Kualifikasinya
- 10 Transformasi Lisa Mariana, Kini Jadi Korban Body Shaming Usai Muncul ke Publik
- Marah ke Direksi Bank DKI, Pramono Minta Direktur IT Dipecat hingga Lapor ke Bareskrim
Pilihan
-
Dari Sukoharjo ke Amerika: Harapan Ekspor Rotan Dihantui Kebijakan Kontroversial Donald Trump
-
Sekantong Uang dari Indonesia, Pemain Keturunan: Hati Saya Bilang Iya, tapi...
-
Solusi Pinjaman Tanpa BI Checking, Ini 12 Pinjaman Online dan Bank Rekomendasi
-
Solusi Aktivasi Fitur MFA ASN Digital BKN, ASN dan PPPK Merapat!
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan RAM 8 GB, Terbaik untuk April 2025
Terkini
-
Massa Aksi Tolak UU TNI Surabaya: Ada Pasal-pasal yang Dapat Menyempitkan Masyarakat Sipil
-
Gubernur Khofifah di PKA II dan III BPSDM Jatim: Perkuat Kapasitas Pemimpin Birokrasi Adaptif
-
Kronologi Lengkap Kecelakaan Maut di Duduk Sampean Gresik: 7 Orang Meninggal Dunia
-
Heboh Es Krim Beralkohol Dijual di Stan Mall Surabaya
-
LKPJ Gubernur Jatim 2024: Fraksi DPRD Apresiasi dengan Sejumlah Catatan