SuaraJatim.id - Universitas Gadjah Mada (UGM) mengakui Yudi Utomo Imarjoko banyak melakukan pelanggaran di kampus. Dosen ahli nuklir itu banyak tidak melaporkan kegiatan-kegiatannya di luar kampus kepada rektor.
Salah satunya saat ia menjabat sebagai direktur utama PT Energi Sterila Higiena. Pihak UGM baru mengetahui jika dosen teknik nuklir di Fakultas Teknik ini menjabat di luar pekerjaan pokoknya sebagai PNS setelah Yudi menjadi buronan polisi di Polda Jatim.
Sekretaris UGM Andi Sandi Antonius Tabusassa Tonralipu mengatakan, sampai saat ini rektor UGM tidak pernah mengeluarkan surat izin untuk Yudi menjabat di tempat lain. Artinya, tindakan yang dilakukan Yudi sudah melanggar aturan.
“Menjabat di instansi swasta sebenarnya tidak diizinkan. Kecuali orang tersebut mendapatkan izin dari kampus. Yang keluarkan izin itu hanya rektor. Tapi, selama ini, kami saja tidak mengetahui,” katanya kepada Suara.com, Minggu (28/4/2024).
Baca Juga: Diduga Gelapkan Uang, Polda Jatim Tetapkan Dosen UGM Sebagai Tersangka
Sehingga ia menegaskan bahwa tindakan yang dilakukan itu mengatasnamakan pribadi. Bukan UGM. “Banyak pihak yang mendesak kami harus aktif dalam kasus ini. Di sisi lain, kegiatan yang dilakukan itu tidak melibatkan UGM. Dan tanpa seizin UGM,” tegasnya.
Saat ini, ia mengakui, UGM hanya menjaga dampaknya terhadap institusi. Namun, bukan berarti UGM melindungi Yudi. Pihak kampus akan tetap membuka diri ketika polisi akan meminta data terkait Yudi. “Tapi sebatas apa yang kami punya,” ungkapnya.
Termasuk pembuatan baju anti-radiasi nuklir yang Yudi rilis Maret 2024 lalu, berkolaborasi dengan Brimob. Secara tegas Andi mengatakan UGM tidak ikut terlibat dalam proyek tersebut. Mereka tidak mengetahui adanya pembuatan baju anti-radiasi nuklir itu.
“Kami sama sekali tidak mengetahui itu. Apakah itu personal Yudi atau tidak, saya tidak memahami. Namun yang pasti, proyek tersebut tidak melibatkan UGM sama sekali. Kami benar-benar tidak mengetahui,” katanya lagi.
Bukan kali ini Yudi berulah seperti itu. Sebelumnya saat menjabat sebagai direktur utama di salah satu perusahaan BUMN, yakni PT BatanTek, dia juga tidak memberitahu UGM. “Walau ia berhasil menyelamatkan perusahaan dari kebangkrutan, tetapi, Yudi juga tidak pernah memberi informasi ke kampus,” ungkapnya.
Baca Juga: PSI Surabaya Memanas, Kader Laporkan Pengurus ke Polisi Terkait Dugaan Penyelewengan Uang Rp800 Juta
Sebenarnya, banyak dosen atau mantan rektor UGM yang bekerja di luar job desk-nya sebagai tenaga pengajar. Hanya saja, mereka semua sudah mendapatkan izin dari rektor. “Ada beberapa dosen kami yang juga menjabat di perusahaan swasta kok,” katanya.
Berita Terkait
-
Mahfud MD: UGM Bukan yang Memalsukan Ijazah Jokowi, Tak Perlu Terlibat
-
Pengakuan Jokowi Tidak Lagi Gunakan Kacamata Seperti Foto di Ijazah UGM: Sudah Pecah
-
Pendidikan Hotma Sitompul: Lulusan UGM, Disertasi Bongkar Ide Soal Aset Koruptor
-
Hakim Tipikor 'Main Mata' dengan Koruptor? Pukat UGM: Jangan-jangan Ini Puncak Gunung Es
-
Isu Ijazah Palsu Bikin Citra UGM Berantakan, Amien Rais: Rektor Sekarang Cuma Diperalat Jokowi
Terpopuler
- Marselino Ferdinan Dicoret Patrick Kluivert! Ini 3 Calon Penggantinya di Timnas Indonesia
- 17 HP Xiaomi Ini Tidak Didukung HyperOS 2.1, Ada Perangkatmu?
- Sebut Pegawai Luhut Sosok Asli di Foto Ijazah UGM, Roy Suryo: Saya Pastikan 99,9 Persen Bukan Jokowi
- 8 Kode Redeem FF Hari Ini 14 April 2025 Masih Aktif Siap Dipakai, Klaim Sekarang!
- Ini Syarat Pemutihan Pajak Kendaraan 2025, Warga Jateng Siap-siap Bebas Denda!
Pilihan
-
Penurunan Fungsi Kognitif Akibat Kebiasaan Pakai AI: Kemajuan atau Ancaman?
-
'Di Udara' Efek Rumah Kaca: Seruan Perjuangan yang Tidak Akan Pernah Mati
-
Terus Pecah Rekor! Harga Emas Antam 1 Gram Kini Dibanderol Rp1.975.000
-
Gaikindo Peringatkan Prabowo soal TKDN: Kita Tak Ingin Industri Otomotif Indonesia Ambruk!
-
Piala Dunia U-17 2025: Perlunya Tambahan Pemain Diaspora di Timnas Indonesia U-17
Terkini
-
Kronologi Kebakaran Rumah di Tegalsari Surabaya, 2 Orang Meninggal Dunia
-
Khofifah Bahas Kerja Sama Pendidikan hingga Energi Terbarukan dengan Delegasi Tomsk Rusia
-
Harga Gabah Kering Jatuh, DPRD Jatim: Panen Raya Terancam Tak Dinikmati Petani
-
Kasus Penahanan Ijazah Masuk Babak Baru, Wali Kota Surabaya Intruksikan Cek Semua Perusahaan
-
Heboh Isu KPK Geledah Dispora Jatim, Terungkap Fakta Sebenarnya