SuaraJatim.id - Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kota Surabaya masih memunculkan satu pasangan nama, Eri Cahyadi-Armuji. Namun beberapa kalangan menyebutkan jika keduanya hasil 'kawin paksa' di Pilwali Surabaya.
Menurut penilaian dari Wakil Ketua DPRD Kota Surabaya A. Hermas Thony, saat ini masih muncul sepasang nama yang sudah diusung oleh Partai Politik (Parpol). Meski begitu, pasangan yang notabenenya ialah petahana tersebut ternyata kinerjanya dianggap sudah baik walaupun belum bisa memenuhi harapan.
"Terkait Pilkada sejauh ini masih muncul satu pasangan, pasangan yang declare lebih siap adalah pasangan incumbent, Pak Eri dan Pak Armuji. Kemudian, kami mendengarkan dari masyarakat tentang masalah kinerja daripada kepala daerah yang selama ini dianggap sudah baik, walaupun toh tidak bisa memenuhi harapan-harapan mereka, masyarakat memahami kalau kemarin itu banyak masalah seperti Covid-19 dan lain sebagainya," ujar AH Thony pada Suara.com, Jumat (31/5/2024).
Dia melihat dan mencermati kinerja kepemimpinan Eri Cahyadi-Armuji belum semoncer periode kedua Tri Rismaharini-Wisnu Sakti. Terlebih lagi jika dilihat dari koneksi atau kerja sama dengan luar negeri.
"Tetapi untuk variabel yang lain, karena Pemkot lebih fokus ke urusan itu, menjadikan target yang sudah diletakkan oleh wali kota-wakil wali kota terdahulu, menjadikan Surabaya kota internasional, dalam periode ini kurang nampak upaya-upayanya. Kalau itu upaya internasional nampak, harapan kita kan ada kegiatan-kegiatan terkait dengan masalah ekonomi, sosial atau lainnya itu ada programnya," terangnya.
Di sisi lain, perihal munculnya nama pasangan Eri-Armuji, Thony melihat adanya 'pemaksaan' terhadap keduanya. Terlebih lagi saat mendekati masa Pilkada Kota Surabaya terlihat rukun.
"Rukun yang terlambat, katanya warga. Kalau rujuk ini bersamaan itu runtang-runtung udah sejak awal, maka akan dilihat sebagai satu kondisi pemimpin yang bisa kerja sama dengan baik. Kalau yang kemarin kayaknya dinilai masyarakat itu belum, bahkan tidak, satu jalan ke kanan, satu jalan ke kiri," ucapnya.
"Sekarang ini begitu mendekati masa pilkada, mendadak rujuk. Nah rujuk ini memberikan pesan ke masyarakat, ini kawin paksa bukan karena ibarat dari hati, melainkan situasi yang menjadikan dua kubu ini maju bersama," imbuhnya.
Tak hanya itu, dilihat dari elektabilitas keduanya cukup bagus, namun secara ekspetasi, warga Kota Surabaya pasti menginginkan lebih baik dari periode pertama dari Eri-Armuji.
Baca Juga: Pilwali Surabaya: Restu PKB Turun, Eri Cahyadi Yakin Akan Ada Lagi Parpol Merapat
"Warga punya ekspektasi yang lebih baik ke depan itu seperti apa. Kalau kepingin yang lebih baik, ya berarti kan perlu ada sebuah perubahan. Perubahan bisa terjadi karena sinergitasnya, bisa terjadi dengan spirit dan ke sama termasuk visi dan kemampuannya," tandasnya.
Kontributor : Dimas Angga Perkasa
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Murah untuk Aktivitas Harian Pemula, Biaya Operasional Rendah
- Shio Paling Hoki pada 8-14 Desember 2025, Berkah Melimpah di Pekan Kedua!
- 7 Rekomendasi Bedak Padat Anti Dempul, Makeup Auto Flawless dan Anti Cakey
- 51 Kode Redeem FF Terbaru 8 Desember 2025, Klaim Skin Langka Winterlands dan Snowboard
- Sambut HUT BRI, Nikmati Diskon Gadget Baru dan Groceries Hingga Rp1,3 Juta
Pilihan
-
Rekomendasi 7 Laptop Desain Grafis Biar Nugas Lancar Jaya, Anak DKV Wajib Tahu!
-
Harga Pangan Nasional Hari Ini: Cabai Sentuh Rp70 Ribu
-
Shell hingga Vivo sudah Ajukan Kuota Impor 2026 ke ESDM: Berapa Angkanya?
-
Kekhawatiran Pasokan Rusia dan Surplus Global, Picu Kenaikan Harga Minyak
-
Survei: Kebijakan Menkeu Purbaya Dongkrak Optimisme Konsumen, tapi Frugal Spending Masih Menguat
Terkini
-
Dugaan Pencabulan Ponpes Bangkalan, Polda Jatim Kebut Penyelidikan hingga Pendampingan Korban
-
BRI Hadirkan Layanan Keuangan Terapung, Dorong Ekonomi Pesisir Lewat Teras BRI Kapal
-
Kronologi Ketua PCNU Magetan Diduga Dianiaya Kades Usai Ceramah, Polisi Turun Tangan
-
Profil AKBP William Cornelis Tanasale, Kapolres Tuban Dicopot Kapolda Jatim dan Diperiksa Propam
-
CEK FAKTA: Viral Sapi di Atap Rumah Warga Terendam Banjir, Benarkah?