SuaraJatim.id - Penerimaan peserta didik baru (PPDB) telah usah. Sejumlah sekolah di Kabupaten Blitar bersiap menyambut siswa baru.
Namun dari sekian banyak sekolah, ada 8 sekolah dasar (SD) yang sepi pendaftar murid baru.
Kabid Pengelolaan SD Dinas Pendidikan Kabupaten Blitar, Deny Setyawan membenarkan kabar tersebut. “Ada delapan lembaga tidak ada pendaftar," katanya dilansir dari BeritaJatim--partner Suara.com, Senin (8/7/2024).
Delapan sekolah dasar negeri (SDN) yang tak mendapat murid tersebut, yakni SDN Selokajang 3 Srengat, SDN Selumbung 3 Gandusari, SDN Sumberagung 2 Panggungrejo, SDN Sumberasri 4 Nglegok, SDN Tambakan 2 Gandusari, SDN Tulungrejo 4 Wates, SDN Wates 1 dan SDN Wonotirto 5.
Pihaknya masih mendalami penyebab sekolah-sekolah tersebut tidak mendapatkan siswa baru. Dindik Kabupaten Blitar akan mengklarifikasi kepada 8 sekolah SDN negeri tersebut.
"Kami perlu dalami lagi apakah tujuh lembaga itu masuk lembaga rencana regrouping (penggabungan sekolah). Kalau masuk rencana regrouping jelas tidak menerima siswa,” kata Deny Setyawan,
Selain itu, ada juga kemungkinan sekolah-sekolah tersebut belum menginput data pendaftaran offline di sistem aplikasi.
“Kami juga sedang mendalami, apakah lembaga itu (yang tidak ada pendaftar), secara offline benar-benar belum mendapatkan siswa. Karena, memang ada lembaga yang belum input data ke sistem aplikasi,” katanya lagi.
Deny menjelaskan, ada beberapa faktor yang membuat sekolah tidak mendapatkan siswa sama sekali. Salah satunya ialah lokasinya yang berada di pelosok.
Baca Juga: Satu Lagi Korban Longsor di Blitar Akhirnya Ditemukan, Pencarian Selesai
Wilayah pelosok memang jumlah siswanya sedikit. Kondisi itu diperparah dengan kemunculan sekolah swasta yang memiliki kualitas lebih baik dibandingkan SD Negeri.
“Lembaga yang sudah terpenuhi pagu memang sudah kami setop (pendaftarannya). Tapi, untuk lembaga yang belum terpenuhi pagu dan sementara masih ada yang hendak daftar, itu masih akan kami bahas perlakuannya seperti apa. Prinsipnya, jangan sampai ada anak tidak sekolah,” katanya.
Kendati sekolah dasar tidak mendapatkan siswa baru, namun tidak serta merta bisa digabungkan. Karena mayoritas SD Negeri yang tidak mendapatkan siswa ini terletak di pelosok dan jaraknya jauh dari sekolah lain.
“Kalau digabung kasihan anaknya harus dibahas lebih lanjut kalau soal itu,” katanya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Ogah Ikut Demo Besar-besaran Ojol di Jakarta 20 Mei, KBDJ: Kami Tetap Narik Cari Rezeki!
- 10 Mobil Bekas di Bawah Rp100 Jutaan: Kabin Lapang, Keluaran Tahun Tinggi
- 8 Rekomendasi Sunscreen Mengandung Vitamin C, Ampuh Hilangkan Noda Hitam
- 7 Sunscreen Mengandung Salicylic Acid, Ampuh Atasi Jerawat dan Kulit Berminyak
- Kritik Suporter PSS ke Manajeman Viral, Bupati Sleman: Ya Harus segera Berbenah
Pilihan
-
Hati-hati Timnas Indonesia, Alex Pastoor Masuk Daftar Calon Pelatih Ajax Amsterdam
-
Honda Cari Bibit Pembalap Muda di Ajang HDC
-
Profil Pemilik Rupiah Cepat, Pinjol Viral yang Disorot Publik Ternyata Dikuasai Asing
-
5 HP Murah Rp2 Jutaan Layar AMOLED: RAM Besar, Kamera Resolusi Tinggi
-
Mau Wajah Glowing? Inilah Urutan Menggunakan Skincare Malam yang Tepat
Terkini
-
Bukan Sekadar Peringatan, Hari Kebangkitan Nasional Punya Pesan Rahasia untuk Surabaya
-
Ribuan Ojol Penuhi Jalanan Surabaya, Program Hemat Dinilai Rugikan Mitra
-
Cuma Klik 5 Link DANA Kaget, Saldo DANA Langsung Nambah Ratusan Ribu
-
Peringatan Harkitnas 2025, Gubernur Khofifah Ajak Masyarakat Bangkit Hadapi Dinamika Ekonomi Global
-
Semangat Kebangkitan Nasional: 7 Kontribusi BRI dalam Memperkuat Ekonomi RI