SuaraJatim.id - Musim The Invincibles adalah salah satu pencapaian paling luar biasa dalam sejarah sepak bola Inggris, khususnya bagi Arsenal FC. Musim 2003-2004 tidak hanya dikenal sebagai musim yang sukses bagi Arsenal, tetapi juga sebagai musim yang menorehkan sejarah di dunia sepak bola.
Tim asuhan Arsène Wenger ini berhasil melalui seluruh kompetisi Liga Premier Inggris tanpa mengalami satu kekalahan pun, sebuah prestasi yang sangat langka dan sulit ditiru. Lantas, bagaimana cerita salah satu musim terbaik Arsenal FC ini? Artikel ini akan membahas secara lengkap tentang hal tersebut.
1. Latar Belakang: Arsenal FC Sebelum Musim The Invincibles
Sebelum mencapai musim The Invincibles, Arsenal FC sudah dikenal sebagai salah satu klub sepak bola besar di Inggris. Didirikan pada tahun 1886, Arsenal telah mengukir berbagai prestasi di kancah sepak bola domestik dan internasional.
Baca Juga: Link Live Streaming Persebaya Surabaya vs Arema FC di Laga Derbi Jatim Sore Ini
Perubahan Arsenal secara signifikan mulai terjadi pada tahun 1996 ketika Arsene Wenger menjadi manajer klub. Arsenal mengalami transformasi signifikan dalam gaya bermain, strategi, dan filosofi klub. Wenger dikenal dengan pendekatannya yang mengedepankan sepak bola menyerang dan pengembangan pemain muda.
Pada musim 1997-1998, Wenger berhasil membawa Arsenal meraih gelar ganda, yaitu juara Liga Premier dan Piala FA. Kesuksesan ini menandai dimulainya era kejayaan Arsenal di bawah asuhan Wenger. Namun, meski sukses, tim ini masih menghadapi tantangan besar dari rival-rivalnya, terutama Manchester United yang mendominasi sepak bola Inggris pada akhir 1990-an dan awal 2000-an. Musim The Invincibles menjadi klimaks dari usaha Wenger untuk membangun tim yang tak terkalahkan.
Arsenal memasuki awal 2000-an dengan reputasi sebagai salah satu tim yang paling menonjol di Liga Premier Inggris. Mereka memiliki beberapa bintang dunia seperti Thierry Henry, Dennis Bergkamp, Patrick Vieira, dan Robert Pirès yang mampu mengubah jalannya pertandingan dalam sekejap.
Namun, meski memiliki skuad bertabur bintang, Arsenal belum mampu mengulangi prestasi juara liga secara konsisten, menghadapi persaingan ketat dari Manchester United yang saat itu dikelola oleh Sir Alex Ferguson. Wenger, yang selalu dikenal sebagai seorang visioner, memutuskan bahwa sudah saatnya Arsenal mengambil langkah besar yang dapat membedakan mereka dari rival-rivalnya. Impiannya adalah untuk menciptakan tim yang tak terkalahkan selama satu musim penuh di Liga Premier Inggris.
2. Musim 2003-2004: Dimulainya Perjalanan The Invincibles
Baca Juga: Link Live Streaming Persebaya vs Barito Putera, Awas Ketajaman Tim Tamu
Musim 2003-2004 dimulai dengan harapan besar bagi Arsenal. Setelah gagal mempertahankan gelar Liga Premier pada musim sebelumnya, Arsenal bertekad untuk kembali ke puncak. Namun, tak banyak yang menduga bahwa musim ini akan menjadi salah satu yang paling bersejarah dalam dunia sepak bola.
Arsenal memulai musim dengan kemenangan 2-1 melawan Everton pada 16 Agustus 2003. Ini menjadi awal dari perjalanan luar biasa yang akan membawa mereka tak terkalahkan sepanjang musim. Pertandingan demi pertandingan, Arsenal menunjukkan dominasi dan konsistensi yang luar biasa. Dengan pemain-pemain bintang seperti Thierry Henry, Patrick Vieira, Robert Pirès, dan Dennis Bergkamp, Arsenal menunjukkan performa yang solid di setiap lini.
Wenger sendiri telah mengisyaratkan keinginannya untuk membuat tim yang tak terkalahkan. Pada akhir musim sebelumnya, Wenger menyatakan bahwa timnya bisa menjalani musim tanpa kalah. Pernyataan ini awalnya dianggap sebagai sesuatu yang ambisius, tetapi akhirnya terbukti benar. Arsenal mengakhiri musim 2003-2004 dengan rekor 26 kemenangan, 12 seri, dan tanpa kekalahan dari 38 pertandingan.
3. Kenapa Arsenal Bisa Tidak Terkalahkan?
Keberhasilan Arsenal dalam meraih gelar tak terkalahkan ini sangat bergantung pada lini serang mereka yang luar biasa. Thierry Henry, yang merupakan salah satu penyerang paling mematikan di dunia saat itu, menjadi mesin gol utama bagi The Gunners.
Henry berhasil mencetak 30 gol di Liga Premier, menjadikannya pencetak gol terbanyak musim itu. Namun, kontribusinya tidak hanya terbatas pada mencetak gol. Dengan kemampuan dribbling dan kecepatan luar biasa, Henry juga sering menciptakan peluang untuk rekan-rekannya, menjadikannya pusat dari hampir setiap serangan Arsenal.
Selain Henry, Robert Pirès dan Dennis Bergkamp juga memainkan peran penting dalam menciptakan peluang dan menjaga tekanan pada pertahanan lawan. Pirès, yang sering bermain di sayap kiri, mencetak 14 gol dan memberikan banyak assist berkat kemampuannya menemukan ruang dan menempatkan bola dengan akurat. Bergkamp, di sisi lain, adalah seorang maestro di belakang striker utama, dengan visi dan teknik yang tak tertandingi yang memungkinkan Arsenal untuk mengalirkan bola dengan lancar dan efektif.
Meskipun banyak yang berbicara tentang kehebatan lini serang Arsenal, pertahanan mereka juga layak mendapat pujian. Soliditas pertahanan Arsenal selama musim 2003-2004 menjadi fondasi dari kesuksesan mereka.
Kombinasi antara Sol Campbell dan Kolo Touré di jantung pertahanan memberikan rasa aman yang besar bagi tim. Mereka hanya kebobolan 26 gol dalam 38 pertandingan, catatan yang sangat mengesankan dan menunjukkan betapa sulitnya bagi tim lawan untuk menembus pertahanan Arsenal.
Di posisi bek sayap, Lauren dan Ashley Cole memberikan keseimbangan sempurna antara pertahanan dan serangan. Keduanya tidak hanya menjaga sayap dengan ketat tetapi juga sering membantu serangan dengan overlap dan crossing yang berbahaya. Jens Lehmann, kiper asal Jerman yang direkrut pada musim panas sebelum musim ini, juga menunjukkan performa yang sangat konsisten di bawah mistar, sering kali melakukan penyelamatan penting di saat-saat krusial.
Selain kualitas individu, faktor lain yang sangat menentukan keberhasilan Arsenal pada musim ini adalah kekompakan tim dan kerja sama yang luar biasa. Tidak ada pemain yang merasa lebih penting dari tim, dan setiap orang tahu perannya masing-masing.
Arsène Wenger berhasil menciptakan suasana di mana setiap pemain bekerja keras untuk satu sama lain, baik di lapangan maupun di luar lapangan. Keberhasilan ini juga diperkuat oleh kurangnya cedera pada pemain kunci selama musim berlangsung, yang memungkinkan Wenger untuk mempertahankan susunan pemain yang konsisten di sebagian besar pertandingan.
4. Momen-Momen Penting di Musim The Invincibles
Musim 2003-2004 penuh dengan momen-momen penting yang membuktikan ketangguhan Arsenal. Beberapa di antaranya adalah:
- Kemenangan 4-2 atas Liverpool
Pada bulan April 2004, Arsenal menghadapi Liverpool dalam sebuah pertandingan krusial. Setelah tertinggal 1-2 di babak pertama, Arsenal bangkit di babak kedua dengan mencetak tiga gol. Thierry Henry mencetak hat-trick dalam pertandingan ini, yang dianggap sebagai salah satu penampilan terbaiknya sepanjang karier.
Henry benar-benar menguasai permainan, dengan gol ketiga yang ia cetak di pertandingan itu menjadi salah satu momen paling ikonik dari musim tersebut. Dalam gol tersebut, Henry menggiring bola dari tengah lapangan, melewati beberapa pemain Liverpool sebelum menempatkan bola di sudut bawah gawang dengan tenang. Kemenangan ini menjadi salah satu titik balik yang sangat penting bagi Arsenal dalam mempertahankan perjalanan mereka tanpa kekalahan.
- Pertandingan Melawan Tottenham Hotspur
Pada 25 April 2004, Arsenal menghadapi rival beratnya, Tottenham Hotspur, di White Hart Lane. Pertandingan ini sangat penting karena Arsenal bisa mengamankan gelar Liga Premier jika mereka tidak kalah. Pertandingan berakhir imbang 2-2, yang berarti Arsenal resmi menjadi juara Liga Premier dengan empat pertandingan tersisa. Meskipun hasil imbang, meraih gelar di kandang rival utama mereka adalah salah satu momen paling manis bagi para pemain dan pendukung Arsenal. Kepastian gelar ini juga memberikan Arsenal ruang untuk fokus menyelesaikan musim tanpa kekalahan.
- Laga Penutup Musim Melawan Leicester City
Pertandingan terakhir musim ini melawan Leicester City di Highbury menjadi penutup yang sempurna untuk musim bersejarah ini. Arsenal tertinggal 0-1 lebih dulu melalui gol dari mantan pemain mereka, Paul Dickov, namun berhasil membalikkan keadaan dan menang 2-1 melalui gol dari Thierry Henry dan Patrick Vieira.
Dengan hasil ini, Arsenal memastikan bahwa mereka menyelesaikan musim tanpa satu pun kekalahan, mencatatkan rekor tak terkalahkan yang hingga kini masih belum terpecahkan di Liga Premier. Setelah peluit akhir dibunyikan, suasana perayaan di Highbury begitu meriah, dengan para pemain dan pendukung merayakan pencapaian luar biasa ini.
5. Warisan Abadi The Invincibles
Musim The Invincibles tidak hanya berakhir sebagai satu musim yang sukses, tetapi juga meninggalkan warisan abadi dalam sejarah Arsenal dan sepak bola Inggris. Prestasi ini menjadi standar emas bagi semua tim yang ingin meniru keberhasilan tersebut. Hingga saat ini, tidak ada tim lain di Liga Premier Inggris yang mampu meniru pencapaian The Invincibles.
Tim The Invincibles juga memberikan inspirasi bagi generasi pemain dan pelatih berikutnya. Banyak pemain dari tim tersebut yang kemudian menjadi ikon sepak bola, tidak hanya di Arsenal tetapi juga di kancah internasional. Nama-nama seperti Thierry Henry, Patrick Vieira, dan Dennis Bergkamp akan selalu dikenang sebagai bagian dari tim legendaris ini.
6. Bagaimana Musim Tersebut Berpengaruh Jangka Panjang pada Arsenal?
Keberhasilan The Invincibles juga memberikan dampak jangka panjang pada Arsenal sebagai klub. Prestasi ini memperkuat posisi Arsenal sebagai salah satu klub elit di Inggris dan Eropa. Arsenal terus menjadi pesaing utama dalam berbagai kompetisi, meskipun tantangan untuk mengulangi kesuksesan The Invincibles sangat berat.
Meski setelah musim 2003-2004 Arsenal tidak lagi meraih gelar Liga Premier hingga dekade berikutnya, reputasi dan standar tinggi yang ditetapkan oleh tim ini tetap menjadi tolak ukur bagi generasi berikutnya di klub.
Musim The Invincibles juga menginspirasi banyak tim di seluruh dunia untuk menargetkan pencapaian serupa. Namun, meskipun beberapa tim mendekati rekor tak terkalahkan, tidak ada yang mampu mengulangi prestasi Arsenal di Liga Premier. Ini menunjukkan betapa sulitnya mencapai apa yang dilakukan oleh The Invincibles, sebuah pencapaian yang membutuhkan konsistensi, kualitas, dan mentalitas yang luar biasa sepanjang musim.
Di mata para pendukung Arsenal, The Invincibles tetap menjadi sumber kebanggaan yang luar biasa. Tim ini bukan hanya sekedar memenangkan trofi, tetapi juga melakukannya dengan gaya yang atraktif dan menghibur. Mereka memainkan sepak bola yang indah, menyerang, dan dominan, sebuah gaya yang sering kali dianggap sebagai standar sepak bola modern.
Pengakuan atas pencapaian The Invincibles juga tidak hanya datang dari pendukung Arsenal, tetapi juga dari seluruh dunia sepak bola. Banyak pemain, pelatih, dan analis sepak bola mengakui bahwa musim tak terkalahkan Arsenal adalah salah satu pencapaian terbesar dalam sejarah sepak bola. Ini adalah prestasi yang akan selalu menjadi bagian dari warisan klub, dan sesuatu yang diingat oleh semua yang mencintai sepak bola.
Dengan demikian, warisan The Invincibles akan selalu menjadi bagian integral dari sejarah sepak bola, menginspirasi generasi baru pemain dan pendukung, serta menetapkan standar emas bagi semua tim yang berusaha untuk mencapai kejayaan di level tertinggi.
Bagi para penggemar sepak bola khususnya penggemar Arsenal FC yang ingin merasakan kembali sensasi menyaksikan Arsenal bermain, Anda dapat menonton pertandingan-pertandingan Arsenal musim ini aplikasi-aplikasi nonton bola atau streaming.
Berita Terkait
-
Link Live Streaming Misa Paskah 2025 di Gereja Katedral Jakarta, Cek Videonya!
-
5 Rekomendasi Film Baru Sambut Akhir Pekan, Ada Pengepungan di Bukit Duri
-
Sinopsis Streaming, Film Baru Kang Ha Neul Sedang Tayang di Indonesia
-
Siap-siap! Remaja Indonesia Tak Lagi Bisa Live Instagram, Harus Izin Orang Tua
-
Klik di Sini! Link Live Streaming Persija vs Persebaya di BRI Liga 1 Malam Ini
Terpopuler
- Sama-sama Bermesin 250 cc, XMAX Kalah Murah: Intip Pesona Motor Sporty Yamaha Terbaru
- Robby Abbas Pernah Jual Artis Terkenal Senilai Rp400 Juta, Inisial TB dan Tinggal di Bali
- Forum Purnawirawan Prajurit TNI Usul Pergantian Gibran hingga Tuntut Reshuffle Menteri Pro-Jokowi
- Profil Ditho Sitompul Anak Hotma Sitompul: Pendidikan, Karier, dan Keluarga
- 7 Rekomendasi Sabun Pemutih Wajah, Harga Terjangkau Kulit Berkilau
Pilihan
-
Djenahro Nunumete Pemain Keturunan Indonesia Mirip Lionel Messi: Lincah Berkaki Kidal
-
7 Rekomendasi HP Murah Rp 2 Jutaan Layar AMOLED Terbaik April 2025
-
Perbandingan Spesifikasi vivo V50 Lite 4G vs vivo V50 Lite 5G, Serupa Tapi Tak Sama!
-
PT LIB Wajib Tahu! Tangan Dingin Eks Barcelona Bangkitkan Liga Kamboja
-
Pembayaran Listrik Rumah dan Kantor Melonjak? Ini Daftar Tarif Listrik Terbaru Tahun 2025
Terkini
-
Pemprov Jatim Siap Urus Penerbitan Ulang Ijazah Pekerja Ditahan, Gubernur Khofifah: Solusi Konkret
-
Penyelenggara Barati Cup International 2025 Buka Suara Perihal Kisruh Jadwal Pertandingan
-
Batik Tulis Lokal Go Internasional dengan Dukungan BRI
-
Makin Ramah Pengguna, BRImo Hadir dengan Bahasa Indonesia dan Inggris
-
Pendaftaran Tanah Elektronik: Khofifah Dorong Notaris & PPAT Jatim Lebih Efisien!