SuaraJatim.id - Ketua DPRD Jatim Kusnadi menanggapi positif pidato kenegaraan Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi) yang disampaikan saat Sidang Peripurna Istimewa di DPR RI dalam rangka HUT ke-79 RI pada Jumat (17/9/2024).
Kusnadi menilai, pidato Jokowi selaras dengan program pembangunan yang ada di Jatim. "Apa yang disampaikan Presiden paralel dengan yang dicapai di Jatim. Jadi kepentingan pembangunan Jatim bisa tercapai,” ujarnya di Gedung DPRD Jatim, Jalan Indrapura Surabaya, Jumat (16/8/2024).
Meskipun, diakui Kusnadi, ada beberapa indikator masih perlu ada penguatan lagi.
“Kalau di Jatim, ya, berdasarkan LPJ (Laporan Pertanggungjawaban) Gubernur yang sudah kita sepakati bersama dan kemarin dikuatkan lagi KUA PPAS 2025, bahwa memang ada satu dua dari indikator itu yang belum tercapai, seperti indeks gini, tetapi kita dorong terus," katanya.
Baca Juga: Tokk! Pemprov dan DPRD Jatim Sepakati Perda KTR
Menurut Kusnadi, sinergitas pemerintah pusat dengan daerah diperlukan untuk mencapai target pembangunan, salah satunya di bidang industri dan ekonomi. Dia mencontohkan smelter.
“Ide smelter ini sudah ada sejak kepemimpinan sebelumnya, tetapi Alhamdulillah di bawah pimpinan Bu Khofifah, komunikasi beliau bagus, maka smelter itu bisa terwujud di Jatim,” kata Kusnadi.
Sementara itu Wakil Ketua DPRD Jawa Timur, Istu Hari Subagio mengatakan, ada beberapa kesamaan dengan pembangunan nasional.
“Keberhasilan dari nasional hampir sama di Jatim dari sisi pertumbuhan ekonomi, indikator ekonomi yang cukup bagus, inflasi terkendali, makronya sama," kata Istu.
Politikus Partai Golkar itu pun menyebut pembangunan Jatim sudah on the track dengan nasional. Pihaknya berkomitmen untuk meningkatkan pelayanan dasar terhadap masyarakat.
Baca Juga: Jadi Solusi Kemacetan, DPRD Jatim Berharap Layanan Bus Trans Jatim Ditingkatkan
"Apa yang dilakukan Jatim on the track dengan nasional. Penanganan kemiskinan, stunting, kemudian bidang pendidikan, kesehatan semua akan berlanjut untuk kita tingkatkan lagi. Walaupun kemiskinan kita di bawah rata-rata nasional, pun stunting, tetapi perjuangan kita belum selesai," katanya.
Istu sadar untuk menuju Indonesia Emas pada 2045 jalan masih panjang. Butuh pondasi yang kuat dari beberapa sektor, seperti pendidikan, sosial, dan ekonomi. Karena itu perlu adanya kesinambungan dan peningkatan program dengan pemerintah pusat.
“Penanganan kemiskinan dan stunting di Jawa Timur memang sudah berada di bawah rata-rata nasional, namun kita harus terus bekerja keras untuk menyelesaikan permasalahan ini secara tuntas," ktatanya lagi.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pencipta Lagu Tagih Royalti ke Penyanyi, Armand Maulana: Padahal Dulunya Memohon Dinyanyikan
- Beda Timnas Indonesia dengan China di Mata Pemain Argentina: Mereka Tim yang Buruk
- Riko Simanjuntak Dikeroyok Pemain Persija, Bajunya Hampir Dibuka
- Simon Tahamata Kasih Peringatan Program Naturalisasi Pemain Timnas Indonesia Terancam Gagal
- Ketegaran Najwa Shihab Antar Kepergian Suami Tuai Sorotan: Netizen Sebut Belum Sadar seperti Mimpi
Pilihan
-
Srikandi di Bali Melesat Menuju Generasi Next Level Dengan IM3 Platinum
-
30 Juta Euro yang Bikin MU Nyesel! Scott McTominay Kini Legenda Napoli
-
Cinta Tak Berbalas! Ciro Alves Ingin Bertahan, Tapi Persib Diam
-
Kronologis Anak Kepsek di Bekasi Pukul Siswa SMP Gegara Kritik Dana PIP
-
LG Mundur, Danantara Investasi di Proyek Baterai Kendaraan Listrik Bareng CATL
Terkini
-
Saldo DANA Gratis Langsung Cair, Klaim Link DANA Kaget Hari Ini
-
Bagi-bagi 3 Link Saldo DANA Kaget Hari Ini, Buruan Klaim! Berpeluang dapat Rp149 Ribu
-
Jadi Sumber Ekonomi, Sampah Bisa Dilacak dan Menghasilkan Uang
-
Akhir Musim, Persebaya Bakal Dikawal Ratusan Bonek "Terbang" ke Australia
-
Khofifah Turun Tangan Langsung! Pencarian Korban Longsor Trenggalek Dipercepat dengan Anjing Pelacak