Scroll untuk membaca artikel
Baehaqi Almutoif
Sabtu, 14 September 2024 | 21:29 WIB
Ilustrasi garis polisi (Freepik/user9023173)

SuaraJatim.id - Temuan kerangka manusia gegerkan warga Sukojati, Kecamatan Blimbingsari, Banyuwangi.

Peristiwa tersebut terjadi pada Sabtu (14/9/2024). Saat itu salah satu warga yang hendak mencari kayu menemukan kerangka manusia di sebuah kebun.

Polisi yang mendapat laporan temuan tersebut langsung meluncur ke lokasi kejadian untuk melakukan penyelidikan. Unit Reskrim Polsek Rogojampi dan Tim Inafis Polresta Banyuwangi memeriksa temuan kerangka manusia.

Kapolsek Rogojampi, Kompol Imron mengatakan, kerangka yang ditemukan masih berpakaian lengkap.

Baca Juga: Jejak Pelaku Pembunuh Wanita Kediri di Hutan Pacet Terendus, Polisi Bergerak Memburunya

Korban mengenakan kaus berwarna biru dan bercelana hitam. Meski begitu kondisi tulang sudah menghitam seperti hangus.

"Kondisinya sangat mengenaskan tinggal kerangka, dan sudah menghitam seperti hangus," kata Kompol Imron dikutip dari Suara Indonesia--jaringan Suara.com.

Polisi menemukan sejumlah barang didekatnya, seperti sandal dan botol bekas air mineral yang diduga milik korban.

Belakangan diketahui identitas korban berinisial An, seorang lansia berusia 84 tahun asal Desa Patoman, Kecamatan Blimbingsari, Banyuwangi. "Korban sebelumnya sempat dinyatakan hilang oleh keluarganya karena meninggalkan rumah tanpa pamit," kata Imron.

Tidak ada beker luka yang menandakan kekerasan di tubuh korban. Sedangkan kondisi kerangka yang menghitam disebabkan oleh proses pembusukan.

Baca Juga: Tubuh Memar-Memar, Bocah 3 Tahun di Banyuwangi Diduga Dianiaya Ibu Tiri

"Hasil identifikasi, korban meninggal karena kelelahan. Tidak ada indikasi unsur pembunuhan atau kesengajaan. Kondisi kerangka yang seperti hangus itu bukan karena dibakar, melainkan karena proses pembusukan mayat," katanya.

Diperkirakan korban telah meninggal dunia kurang lebih 10 hari lalu. Korban kini telah dievakuasi dan diserahkan kepada pihak keluarga untuk dikebumikan. "Korban sudah kami serahkan kepada keluarganya untuk dimakamkan. Pihak keluarga menolak untuk dilakukan proses autopsi dengan membuat surat pernyataan," ujarnya.

Load More