SuaraJatim.id - Kemarau panjang tampaknya membuat air di Telaga Sarangan, Magetan menyusut. Debir air berkurang sekitar 20 persen.
Hal itu diungkapkan Petugas Operasi dan Pemeliharaan (O & P) Sumber Daya Air (SDA) III Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Bengawan Solo, Eko Yulianto.
Dia membenarkan debit air yang turun hingga 20 persen. Penyusutan tersebut disebabkan karena kemarau dan untuk memenuhi kebutuhan industri serta pertanian.
“Pengeluaran air dari telaga memang sengaja dilakukan untuk memenuhi kebutuhan air bagi pabrik gula (PG) Redjosarie di Kecamatan Kawedanan dan juga untuk irigasi pertanian. Namun, kami selalu memantau kondisi debit air dan akan menutup pintu air jika mencapai batas minimal yang telah ditentukan,” ujarnya dilansir dari BeritaJatim--partner Suara.com, Minggu (16/9/2024).
Baca Juga: Mencekam! Viral Rumah Milik Kontraktor di Magetan Diserang Orang Tak Dikenal
Akibat debit air yang menyusut, penampakan Telaga Sarangan berubah drastis. Garis tepi danau sudah juah dari yang semestinya hingga terlihat bak pantai.
Kondisi semakin mirip ketika ada speedboat melintas, air yang menjangkau tepian danau berubah seperti ombak.
Kendati debit air turun, pengelola wisata Telaga Sarangan tetap membuka akses untuk pengunjung dengan tetap berhati-hati.
Wisatawan diimbau tidak terlalu mendekati bibir telaga yang saat ini kondisinya sudah mulai berubah.
Turunnya debit air di Telaga Sarangan mengundang perhatian sejumlah pihak. Dikhawatirkan penyusutan tersebut akan berdampak pada pertanian dan keperluan wisata.
Baca Juga: Kemarau, 102 Desa di Sampang Kesulitan Air Bersih
Tindakan konservasi dinilai perlu dilakukan, caranya dengan menghemat penggunaan air, reboisasi, serta penanaman pohon di sekitar kawasan telaga.
Berita Terkait
-
Panen Perdana di Lahan Baru Dadahup, Bukti Nyata Keberhasilan Ekstensifikasi Lahan Pertanian
-
Revolusi Teknologi di Lahan Pertanian: Mendorong Produksi dan Inovasi
-
Mau Kuliah di IPB? Simak Prediksi Nilai Rapor SNBP 2025!
-
Biomassa dari Limbah Pertanian Bisa Jadi Pengganti Bahan Bakar PLTU: Indonesia Butuh Swasembada Energi
-
KKN Unila Beri Solusi Pertanian Berkelanjutan, Olah Dedak Padi Jadi Pupuk Jakaba
Terpopuler
- Ragnar Oratmangoen: Saya Mau Keluar dari...
- Rusuh Lagi! Indonesia Siap-siap Sanksi FIFA, Piala Dunia 2026 Pupus?
- Apa Sanksi Pakai Ijazah Palsu? Razman Arif dan Firdaus Oiwobo Diduga Tak Diakui Universitas Ibnu Chaldun
- Aset Disita gegara Harvey Moeis, Doa Sandra Dewi Terkabul? 'Tuhan Ambil Semua yang Kita Punya...'
- Lolly Kembali Main TikTok, Penampilannya Jadi Sorotan: Aura Kemiskinan Vadel Badjideh Terhempas
Pilihan
-
Dukungan Penuh Pemerintah, IKN Tetap Dibangun dengan Skema Alternatif
-
Perjuangan 83 Petani Kutim: Lahan Bertahun-tahun Dikelola, Kini Diklaim Pihak Lain
-
Persija vs Persib Bandung, Ridwan Kamil Dukung Siapa?
-
Jordi Amat Bongkar Dugaan Kasus Pencurian Umur: Delapan Pemain..
-
Sejarah dan Makna Tradisi Nyekar Makam Sebelum Puasa Ramadan
Terkini
-
Nahas! Nenek Suparmi Tertimpa Reruntuhan Bagian Rumah Saat Mau Wudlu
-
Jalani Tes Kesehatan Jelang Pelantikan, Gubernur dan Wagub Jatim Terpilih Dipastikan Dalam Kondisi Sehat
-
Warga Ngampel Bojonegoro Mengeluh Sawahnya Diduga Terembes Limbah dari Pengeboran Minyak
-
Gerombolan Pemotor Bersajam Bikin Resah Warga Jombang, 3 Pemuda Jadi Korban
-
Sektor Pendidikan dan Kesehatan Terancam, BEM Unair Bersiap Gelar Aksi Protes