Scroll untuk membaca artikel
Baehaqi Almutoif
Senin, 16 September 2024 | 18:47 WIB
Suasana Festival Endhog-Endhogan saat kirab menampilkan Telur Raksasa. [Humas Pemkab for TIMES Indonesia]

SuaraJatim.id - Beberapa daerah di Indonesia merayakan peringatan Maulid Nabi, Senin (16/9/2024). Beragam acara digelar untuk memeriahkannya.

Banyuwangi misalnya, tradisi Endhog-Endhogan diselenggarakan sebagai bagian dari perayaan Maulid Nabi. Hampir semua desa di kabupaten tersebut menggelarnya.

Salah satu yang meriah di Desa Kembiritan, Kecamatan Genteng. Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani Azwar Anas turut serta mengikuti pawai.

"Saya sangat mengapresiasi gotong-royong warga Desa Kembiritan dalam melaksanakan tradisi Endhog-Endhogan. Ini adalah bentuk ekspresi kecintaan masyarakat kepada Nabi Muhammad SAW serta ajang silaturahmi yang mempererat persaudaraan," kata Ipuk dilansir dari TIMES Indonesia--jaringan Suara.com.

Baca Juga: Cari Kayu, Warga Sukojati Banyuwangi Dikejutkan dengan Temuan Kerangka Manusia

Tradisi Endhog-endhogan ialah arak-arakan telur rebus yang dihias dengan bung kertas dan ditancapkan pada pohon pisang, disebut jodhang. Kemudian diarak keliling kampung sembari diiringi lantunan selawat, barzanji, dan doa-doa.

Ribuan warga ikut mengiringi arak-arakan telur tersebut. Konon, tradisi ini sudah ada sejak abad ke-18.

Banyak makna dalam tradisi ini, salah satunya simbol cinta kepada Rasulullah SAW. Selain itu, juga untuk mengungkit perekonomian warga lokal.

Ketua panitia festival, Muhammad Izzudin mengatakan, tradisi Endhog-endhogan tahun ini diikuti 1000 peserta. "Usai pawai, festival dilanjutkan dengan pembacaan dzikir maulid dan pengajian umum," kata Izzuddin.

Dengan semangat kebersamaan dan cinta kepada Rasulullah, warga Banyuwangi terus melestarikan warisan budaya ini untuk generasi mendatang.

Baca Juga: Tubuh Memar-Memar, Bocah 3 Tahun di Banyuwangi Diduga Dianiaya Ibu Tiri

Load More