Scroll untuk membaca artikel
Baehaqi Almutoif
Selasa, 08 Oktober 2024 | 20:06 WIB
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Andhy Kurniawan dan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Siti Rubikah didampingi anggota Polres Lamongan serta Kodim 0812 saat meninjau ke lokasi penemuan goa di Dusun Sidowayah, Desa Lawangan Agung, Kecamatan Sugio, Kabupaten Lamongan, Jawa Timur, Selasa (8/10/2024). ANTARA/HO-Kominfo Lamongan.

SuaraJatim.id - Temuan gua di galian sumur warga Dusun Sidowayah, Desa Lawangan Agung, Kecamatan Sugio, Lamongan sempat bikin geger.

Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Lamongan turun tangan untuk meninjau lokasi temuan gua bawah tanah tersebut. Muncul dugaan gua tersebut jenis karst atau kapur.

"Memang peninjauan awal yang kita lakukan belum menyediakan SDM yang meneliti secara pasti. Namun berdasarkan studi secara makro sangat memungkinkan mengarah ke dugaan struktur geologi goa jenis karst atau kapur," ujar Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Lamongan Andhy Kurniawan dikutip dari Antara, Selasa (8/10/2024).

Dugaan tersebut didasarkan pada struktur batuan yang berasal dari batu kapur atau gamping. Kemudian adanya struktur geologi stalaktit dan stalagmit yang diketahui dari foto milik warga. Selain itu, juga terdapat aktivitas kelelawar di sekitar itu.

Baca Juga: Kebobolan Menit Akhir, Ini Penyebab Persela Gagal Menang Lawan Rans Nusantara FC

Kendati demikian, Andy mengungkapkan perlu ada penelitian lebih lanjut dengan studi studi penelitian geolistrik.

"Meskipun indikasi awal memperkuat ke dugaan struktur geologi gua jenis karst, tetap perlu dukung dengan hasil studi geolistrik dan memerlukan kolaborasi bersama antara Badan Geologi, pemerintah provinsi, dan lainnya. Sebab, di Kabupaten Lamongan tidak ada OPD yang menangani temuan ini," kata Andhy.

Temuan gua ini menjadi perhatian Pemkab Lamongan, sebab jika sesuai penelitian geolistrik terbukti jika itu jenis karst, maka haru dilakukan upaya perlindungan kawasan tersebut.

Gus karst sangat berguna bagi kehidupan masyarakat, karena memiliki Cadangan Air Tanah (CAT) di bawahnya.

Andhy mengatakan, temuan seperti ini bukan yang pertama kali. Sebelumnya, terdapat terowongan senejis dengan jarak berdekatan kurang lebih 100 meter yang pernah ditemukan warga setempat 20 tahun lalu.

Baca Juga: Disbun Jatim Bantu Bibit Wijen Unggul ke Petani Lamongan, Panen Raup Untung Lebih Banyak

"Temuan terdahulu sudah terdapat undakan tangga untuk masuk ke terowongan itu," katanya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kabupaten Lamongan Siti Rubikah menuturkan bahwa temuan tersebut masih jauh untuk bisa dikatakan sebagai destinasi wisata di Lamongan.

"Untuk menjadi destinasi wisata ni masih sangat jauh ya, pertama belum ada kepastian (baru temuan dan dugaan). Selain itu kami juga nantinya memerlukan kepastian di bidang keselamatan dan keamanan," tuturnya.

Load More