SuaraJatim.id - Ketiga pasangan calon (Paslon) Gubernur dan Wakil Gubernur Jatim kompak mengenakan pakaian adat saat mengikuti debat publik perdana yang digelar di gedung Graha Unesa pada Jumat (18/10/2024).
Masing-masing calon mengenakan pakaian adat daerah khas Jawa Timur. Luluk Nur Hamidah memakai kebaya warna ungu, sedangkan Khofifah Indar Parawansa memilih baju adat Sumenep, dan Tri Rismaharini baju adat kebaya warna hijau.
Sementara itu, Lukmanul Khakim tampak mendampingi Luluk dengan baju adat Lamongan. Emil Elestianto Dardak yang datang bersama Khofifah menggunakan baju Tengger. KH Zahrul Azhar Asumta atau Gus Hans terlihat memakai baju beskap hitam dipadukan bawahan warna senada.
Baju adat yang dikenakan masing-masing calon memiliki makna berbeda-beda. Meski tampak serupa.
Baju Adat Luluk-Lukmanul Khakim
Calon Gubernur Jatim Luluk datang dengan mengenakan pakaian kebaya yang dipadukan dengan bawahan batik dan ditambahi selendang yang dikalungkan. Politikus PKB itu mengatakan baju yang dipakai berasal dari UMKM Jombang.
“Ini kostum Jawa Timur, jadi ini dari UMKM Jombang kebayanya, dan ini (selendang) dari Madura,” kata Luluk dikutip dari BeritaJatim--partner Suara.com. Kebaya Jombang memiliki desain sederhana, namun tetap khas.
Lukman terlihat memakai pakaian adat Lamongan. Busana ini memadukan beskap khas Jawa Timur dengan udeng dan jarik bermotif Singomengkok yang menggambarkan budaya masyarakat wilayah pesisir Lamongan.
Busana Khofifah-Emil Dardak
Baca Juga: Ritual Khofifah-Emil Sebelum Berangkat Debat Publik Pilgub Jatim 2024
Pasangan petahana ini datang menggunakan pakaian adat yang tidak kalah menarik. Khofifah mengenakan baju adat Sumenep. Pakaian yang disebut dengan Marlena ini menunjukkan kesan anggun.
Motif emas di bagian depan memperlihatkan kemewahan. Baju adat Madura memiliki corak batik atau songket yang kuat.
Emil Dardak memakai atasan baju adat Tengger, suku yang mendiami kawasan Bromo dan Semeru. Pakaian ini syarat akan pesan spritual yang kuat. Suami Arumi Bachsin itu memadukannya dengan bawahan bergambar pantai. Dia ingin memadukan antara gunung dan pantai yang menjadi kekayaan Jawa Timur.
Pakaian Risma-Gus Hans
Risma datang mengenakan pakaian adat Surabaya, dengan kebaya warna hijau dipadukan kerudung senada. Baju adat ini meski sederhana, namun tetap menunjukkan keanggunan sang pemakainya.
Sedangkan Gus Hans menggunakan atasan beskap hitam dipadukan celana warna senada. Pakaian ini melambangkan identitas budaya Jawa.
Berita Terkait
Terpopuler
- 6 Ramalan Shio Paling Beruntung di Akhir Pekan 4-5 Oktober 2025
- DANA Kaget Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cair Rp 255 Ribu
- Fakta-Fakta Korupsi Bupati HSS Kalsel, Diduga Minta Dana Proyek Puluhan Miliar
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 3 Oktober: Klaim Ballon d'Or 112 dan Gems
Pilihan
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
Terkini
-
Gubernur Khofifah Gelar Pasar Murah di Magetan untuk Jaga Daya Beli Masyarakat pada Bahan Pokok
-
Dukung MotoGP Mandalika 2025, BRI: Ciptakan Peluang Ekonomi di Wilayah Sekitarnya
-
Dorong UMKM, BRI: Pemberdayaan yang Konsisten Jadi Bekal bagi Pelaku Usaha untuk Berkembang
-
Inovasi Pemuda Lumajang Ubah Limbah Makan Bergizi Gratis Jadi Produk Ramah Lingkungan
-
Prabowo Pantau Kasus Ambruknya Ponpes Al Khoziny: 36 Meninggal dan 27 Santri Masih Terjebak