SuaraJatim.id - Kisruh di depan SMA Kristen Gloria 2 Surabaya beberapa waktu viral di media sosial.
Seorang pria yang diketahui orang tua siswa dari sekolah lain meminta salah satu pelajar di SMA Kristen Gloria 2 Surabaya untuk bersujud dan menggonggong. Aksi tersebut mendapat banyak kecaman publik.
Belakangan diketahui, siswa SMA Kristen Gloria 2 Surabaya yang ada di dalam video viral tersebut berinisial EN. Orang tua EN angkat bicara mengenai kejadian itu.
Wandharto ayah dari EN mengaku sebenarnya tidak ingin menanggapi kejadian yang sempat viral tersebut. Akan tetapi dia merasa ada yang mencoba memutarbalikkan fakta dan bukti.
Dia menyebut, kejadian pria yang meminta sujud dan menggonggong tersebut terjadi dua kali.
Pertama, di depan sekolah seperti dalam video yang viral beberapa waktu lalu. Sedangkan kedua saat mediasi.
Pri yang menyuruh EN sujud dan menggonggong berinisial IV kembali meminta melakukannya ketika mediasi bersama pihak sekolah.
“Saya membiarkan anak saya meminta maaf sambil berujud dan juga menggonggong seperti itu, karena ingin permasalahan itu cepat selesai. Dan saat di ruang mediasi bersama pihak sekolah, orang tua EMS kembali meminta anak saya meminta maaf sambil bersujud juga menggonggong, di sini saya merasa gagal sebagai orang tua, membiarkan anak saya harus melakukan itu,” kata Wandharto dilansir dari BeritaJatim--partner Suara.com, Rabu (13/11/2024).
Peristiwa permintaan sujud dan menggonggong tersebut bermula dari pertandingan basket beberapa waktu lalu. Kemudian terjadi saling ejek antara pendukung SMA Gloria 2 dan SMA Cita Hati, asal sekolah anak IV, berinisial EMS.
Baca Juga: Sempat Bikin Geger, Begini Ending Aksi Pria Paksa Siswa SMA di Surabaya Sujud dan Menggonggong
“Bahasa Pudle itu dari candaan teman-teman anak saya saat melihat potongan rambut EMS jelang pertandingan basket antara SMA Gloria 2 dan SMA Cita Hati. tidak ada pernyataan yang dilontarkan kepada EMS baik itu secara langsung maupun di media sosial,” katanya.
Berselang beberapa waktu lalu, EN bertemu dengan EMS di Ciputra World Mall dan saling berkenalan dan berinteraksi sebagai teman biasa.
Kemudian EN mendapatkan pesan dari EMS yang isinya ancaman dan menuntut permintaan maaf secara tertulis dan di video.
“Karena anak saya tidak mengerti maksud dari EMS meminta pendapat kepada saya. Dan saya melarang untuk merespon apalagi keduanya masih di bawah umur,” kata Wandharto.
Ibu kandung EN, Ria mengaku berinisiatif menjemput putranya tersebut di sekolah saat kejadian pada 21 November 2024. Sampai di SMA Gloria 2, IV bersama sekelompok orang sudah ribut.
“Saat saya menanyakan kepada salah satu orang, dia bilang kalau EMS yang diakui sebagai adiknya mendapat bully-an (perundungan) dari anak saya, kemudian saya jelaskan secara baik-baik. Lalu, orang berinisial DE ini menghubungi IV, saat tiba di sekolahan IV langsung marah-marah, kami berusaha berbicara secara baik-baik,” katanya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Motor Bekas di Bawah 10 Juta Buat Anak Sekolah: Pilih yang Irit atau Keren?
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- 5 Mobil Bekas 3 Baris Harga 50 Jutaan, Angkutan Keluarga yang Nyaman dan Efisien
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
- 10 Mobil Bekas Rp75 Jutaan yang Serba Bisa untuk Harian, Kerja, dan Perjalanan Jauh
Pilihan
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
-
Agensi Benarkan Hubungan Tiffany Young dan Byun Yo Han, Pernikahan di Depan Mata?
-
6 Smartwatch Layar AMOLED Murah untuk Mahasiswa dan Pekerja, Harga di Bawah Rp 1 Juta
Terkini
-
Kronologi Sopir Truk Ditemukan Tewas di Banyuwangi, Mulut dan Hidung Berbusa!
-
BRI Ikut Biayai Proyek Strategis Flyover Sitinjau Lauik Rp2,2 Triliun di Sumbar
-
2 Jembatan Lumajang Rampung Akhir 2025, Gubernur Khofifah Pastikan Mobilitas Warga Pulih Total
-
Korban Ledakan Serbuk Mercon Pacitan Bertambah, Lima Warga Luka dan Rumah Hancur
-
Banjir Lamongan Rendam 328 Hektare Sawah Warga, 13 Dusun Terdampak