Scroll untuk membaca artikel
Baehaqi Almutoif
Senin, 10 Februari 2025 | 23:10 WIB
Kondisi tebing pelindung sungai Bengawan Solo yang ambrol [blokBojonegoro]

SuaraJatim.id - Proyek pembangunan pelindung tebing Sungai Bengawan Solo senilai Rp40 miliar di Kecamatan Baureno, Kabupaten Bojonegoro dilaporkan ambles.

Pelindung tebing yang berfungsi untuk tanggul sepanjang 980 meter itu harusnya untuk menahan air sungai supaya tidak meluber.

Salah satu warga Desa Lebaksari, NA mengatakan, tanggul penahan yang ambles tersebut terjadi sudah lama, yakni sekitar akhir bulan Desember 2024. Kejadian itu dibarengi dengan naiknya debit air di Sungai Bengawan Solo.

Akibat tembok penahan yang ambles tersebut, sebagian sawah warga juga terdampak. "Sekitar dua bulan lalu, tanggul ini ambles, dan sebagian sawah warga juga ikut tergerus,” ujarnya dikutip dari BlokBojonegoro.com--partner Suara.com, Sabtu (8/2/2025).

Baca Juga: Sertifikat di Atas Laut Sidoarjo dan Sumenep Memperburuk Kondisi Kawasan Pesisir

Warga Desa Tanggungan, FR mengungkapkan, amblesnya tebing penahan tersebut juga terjadi di Desa Tanggungan dengan kondisi yang lebih parah. "Yang ambles (longsor) 200 meter di Desa Tanggungan dan 70 meter di Desa Lebaksari,” kata FR.

Amblesnya tiang tersebut membuat bangunan pelindung tebing miring. “Kondisinya parah sekali, berbeda dengan bangunan tebing yang sebelumnya dibangun,” katanya.

Berdasarkan data dari Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) diketahui proyek pembangunan pelindung tebing sungai yang berada di Desa Lebaksari dan Tanggungan Kecamatan Baureno ini memiliki panjang 980 meter dengan nilai pagu sebesar Rp40 Miliar.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum Sumber Daya Air (PUSDA) Bojonegoro, Heri Widodo mengakui jika bangunan penahan tersebut sudah ambles sejak Desemebr 2024.

“Akhir bulan Desember 2024 (ambrolnya),” kata Heri singkat.

Baca Juga: Truk Tronton Totolan di Jalur Tengkorak Bojonegoro-Babad

Load More