Scroll untuk membaca artikel
Baehaqi Almutoif
Rabu, 19 Maret 2025 | 19:21 WIB
Sebuah atap warung makan di desa Padang, Kecamatan Singojuruh, Banyuwangi roboh diterjang amukan angin. [Polsek Singojuruh For TIMES Indonesia]

Rumah makan yang dimiliki oleh H. Fauzi, warga Desa Cantuk, Kecamatan Singojuruh, kini mengalami kerugian besar akibat kejadian ini. Kerugian diperikirakan mencapai Rp 300 juta. 

“Evakuasi berjalan dengan lancar tanpa kendala,” tambah AKP Arif Wahyudi.

Angin kencang disertai hujan deras yang melanda Banyuwangi secara mendadak itu hampir terjadi merata di sejumlah kecamatan di Banyuwangi. Dampak dari bencana hidrometeorologi ini masih terus dipantau, sementara pemerintah daerah mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi cuaca ekstrem yang dapat terjadi sewaktu-waktu.

Peringatan BMKG

Baca Juga: Kronologi Pemancing di Banyuwangi Hilang Tersapu Ombang, Jejaknya Tiba-Tiba Lenyap

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengimbau masyarakat serta pemerintah daerah untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi cuaca ekstrem dalam sepekan ke depan.

Keberadaan Bibit Siklon Tropis 91S di Samudra Hindia sebelah selatan Jawa Barat, yang dipadukan dengan aktivitas Madden-Julian Oscillation (MJO), berpotensi menyebabkan peningkatan curah hujan dan gelombang tinggi di sejumlah wilayah Indonesia.

Berdasarkan analisis BMKG, dalam periode 18 – 20 Maret 2025, hujan lebat berpotensi terjadi di Sumatera Utara, Kepulauan Bangka Belitung, Lampung, Jawa Timur, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Sulawesi Utara, dan Sulawesi Selatan, sementara Kepulauan Riau berpotensi mengalami hujan sangat lebat. Selanjutnya, dalam periode 21 – 24 Maret 2025, hujan lebat diperkirakan akan terjadi di Aceh, Jawa Timur, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Papua Tengah, Papua Pegunungan, dan Papua Selatan.

Load More