SuaraJatim.id - Pencemaran lingkungan di Surabaya masih marak terjadi, seperti yang diungkapkan aktivis lingkungan hidup Prigi Arisandi.
Dia menyebut masih banyak menemukan pabrik maupun masyarakat yang membuang limbah pada dini hari, sehingga tidak terjangkau dari pengecekan rutin pihak dinas lingkungan hidup (DLH).
Tentu ini sangat merugikan, mengingat air menjadi salah satu sumber kehidupan. Prigi menyampaikan, masih banyak limbah dibuang sembarangan di Sungai Surabaya.
"3 ton tinja dibuang di Kali Surabaya. Tak hanya itu, limbah pabrik juga dibuang di sana terlebih di saat sepertiga malam yang mungkin tidak terjangkau dari patroli yang dilakukan DLH," kata Prigi di acara peringatan Hari Air Sedunia.
Menurutnya, ini perlu perhatian penting demi menjaga kualitas air tetap bagus di Surabaya. Air yang bagus akan sangat bermanfaat.
Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi mengajak masyarakat untuk menjaga kualitas air dengan tidak membuang sampah sembarangan di aliran sungai.
Eri Cahyadi menekankan pentingnya perilaku sadar lingkungan dengan tidak membuang sampah pada aliran sungai. Di samping itu, Wali Kota Eri juga mengajak warga Surabaya untuk penghemat penggunaan air.
"Saya berharap ketika ada air yang bisa dimanfaatkan kembali, maka dapat melakukan pemanfaatan air. Salah satunya adalah ketika air itu dibuang dari rumah, maka bisa dimanfaatkan kembali untuk melakukan penyiraman," kata Eri Cahyadi.
Menurut Eri, masih banyak masyarakat membuang sampah yang berpotensi tinggi merusak kualitas air sungai Surabaya. Di mana, air sungai tersebut menjadi air baku dari PDAM Surya Sembada.
Baca Juga: Terungkap Fakta Baru Kasus Pencabulan Eks Ketua Ormas di Surabaya, Ternyata Sudah Lama
"Masih saya temukan kasur, popok dan sampah lainnya yang dibuang ke sungai, orang Surabaya susah untuk dinasehati. Tidak hanya satu dua kali saya temukan hal seperti itu," paparnya.
Eri mengajak semua elemen yang hadir untuk melakukan kegiatan pembersihan sungai secara massal. Baginya, dalam menjaga kualitas air dibutuhkan aksi nyata dari berbagai pihak.
"Saya mengajak semua yang hadir menjadi satu bagian pembersihan sungai. Disini ada mahasiswa, aktivis, pakar dan pemangku kebijakan, ayo dibersihkan sungai-sungai itu karena kita butuh aksi nyata menjaga sungai untuk masa depan agar tetap berlanjut," ajaknya.
Direktur PDAM Arief Wisnu Cahyono menyampaikan, ketahanan air baku bergantung pada kualitas air sungai. Untuk itu, kesadaran masyarakat harus terus ditingkatkan terutama agar tidak membuang sampah sembarangan di sungai.
"Untuk memenuhi kebutuhan air masyarakat kami harus mengambil 12 ribu liter perdetik dari mata air sungai, sehingga penting untuk tidak mencemari sungai. Sampah yang dibuang berisiko tinggi membuat air sungai tercemar bakteri e-coli atau lainnya," kata Wisnu.
Dengan mengetahui fakta tersebut, ia ingin kesadaran masyarakat terus tumbuh dalam menjaga lingkungannya. Dimulai dari lingkungannya sendiri dan sekitarnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Kode Mau Bela Timnas Indonesia, Pemain Keturunan Jawa Rp 347,63 Miliar Diincar AC Milan
- Gebrak Meja Polemik Royalti, Menkumham Perintahkan Audit Total LMKN dan LMK!
- Detik-Detik Pengumuman Hasil Tes DNA: Ridwan Kamil Siap Terima Takdir, Lisa Mariana Tetap Yakin
- Kasih Kode Mau Bela Timnas Indonesia, Ryan Flamingo Kadung Janji dengan Ibunda
- Makna Kebaya Hitam dan Batik Slobog yang Dipakai Cucu Bung Hatta, Sindir Penguasa di Istana Negara?
Pilihan
-
5 Rekomendasi HP Tahan Air Murah Mulai Rp2 Jutaan Terbaik 2025
-
Bak Langit dan Bumi! Gaji Anggota DPR RI vs Eks Bek Milan di Parlemen Georgia
-
Saham Jeblok, Bos Danantara Ungkap Soal Isu Ambil Alih BCA Secara Gratis
-
Bukan Dean Zandbergen, Penyerang Keturunan Ini akan Dampingi Miliano Jonathans di Timnas Indonesia?
-
Besok, Mees Hilgers Hengkang dari FC Twente, Menuju Crystal Palace?
Terkini
-
Niat Sholat Rebo Wekasan di Bulan Safar, Amalan Tolak Bala Beserta Pandangan Ulama
-
Festival Mangrove, Gubernur Khofifah Ajak Warga Jaga Ekosistem dan Bangun Ekonomi Berkelanjutan
-
DPRD Jatim Kritik Anggaran untuk Isu Perempuan dan Anak di Rancangan P-APBD 2025
-
DPRD Jatim Soroti Defisit dan Ketergantungan SiLPA di P-APBD 2025 yang Membengkak
-
Diapresiasi Nasabah, BRI akan terus Akselerasi Inovasi dan Memperluas Jangkauan QLola