“Rip current ini adalah arus balik dari pantai menuju laut dengan kecepatan tinggi. Berbeda dari ombak yang menggulung ke pantai, arus ini justru terlihat datar, berbuih, dan berwarna lebih gelap. Sangat berbahaya karena bisa menyeret korban dalam hitungan detik,” ujar Erwin dikutip dari BeritaJatim -- partner Suara.com.
Sebenarnya, kata dia, sudah ada larangan berenang telah dipasang di sejumlah titik rawan.
“Kami imbau wisatawan tidak mengabaikan rambu dan larangan yang ada. Musibah bisa terjadi kapan saja jika tidak berhati-hati,” kata dia.
Pihaknya mengingatkan masyarakat agar lebih waspada terhadap cuaca ekstrem. Selain itu, waspada terhadap ombak besar.
Baca Juga: Kronologi Kecelakaan Mobil Vs Truk di Jalur Pacitan-Solo: Sigra Remuk Bagian Depan
Apa Itu Rip Current?
Istilah rip current mungkin terdengar asing bagi sebagian orang, namun fenomena alam ini merupakan salah satu penyebab utama kecelakaan laut, bahkan sering kali merenggut nyawa. Lantas, apa sebenarnya yang dimaksud dengan rip current?
Secara sederhana, rip current atau arus pecah adalah arus laut yang kuat dan sempit yang bergerak menjauhi pantai menuju laut lepas. Arus ini terbentuk ketika sejumlah besar air yang terdorong ke arah pantai oleh ombak dan angin harus kembali ke laut. Ketika air ini terkumpul dan mencari jalur dengan hambatan paling kecil, ia akan membentuk aliran yang kuat melalui celah di antara gelombang pecah atau formasi pasir dangkal di dekat pantai.
Rip current dapat mengalir dengan kecepatan yang sangat tinggi, bahkan melebihi kecepatan perenang Olimpiade. Dengan kecepatan seperti ini, seseorang yang terjebak akan sulit, bahkan mustahil, untuk berenang melawannya secara langsung.
Arus ini menarik orang menjauhi bibir pantai dengan cepat. Jika panik dan mencoba berenang kembali ke pantai secara langsung, korban akan kelelahan dan berisiko tenggelam.
Baca Juga: Teror Petasan di Pacitan, Rusak Toko Hingga Suaranya Bikin Alarm Mobil Berbunyi
Rip current seringkali tidak terlihat jelas oleh orang awam. Permukaan air di area rip current bisa tampak lebih tenang dibandingkan area sekitarnya, sehingga memberikan kesan aman palsu.
Berita Terkait
-
Pantai Buyutan, Menikmati Deburan Ombak dan Angin Laut yang Menyejukkan
-
Serba-serbi Rip Current, Bentuk Pembunuh Senyap Sepanjang Pantai Selatan Jawa
-
Diduga Jadi Penyebab Pelajar Tenggelam di Pantai Drini, Ini Bahaya Rip Current yang Mengancam
-
Penampakan Rip Current Pantai Selatan Yogya dari Satelit, Bisa Seret Korban hingga Tewas
-
Apa Itu Rip Current di Pantai Selatan Yogyakarta? Ini Tanda-Tanda Bahayanya
Terpopuler
- Jerman Grup Neraka, Indonesia Gabung Kolombia, Ini Hasil Drawing Piala Dunia U-17 2025 Versi....
- Kiper Belanda Soroti Ragnar Oratmangoen Cs Pilih Timnas Indonesia: Lucu Sekali Mereka
- Innalillahi Selamat Tinggal Selamanya Djadjang Nurdjaman Sampaikan Kabar Duka dari Persib
- Jabat Tangan Erick Thohir dengan Bos Baru Shin Tae-yong, Ada Apa?
- 8 HP Samsung Siap Kantongi One UI 7 Berbasis Android 15, Langsung Update Bulan Ini!
Pilihan
-
Tim Piala Dunia U-17 2025: Usia Pemain Zambia Diragukan Warganet: Ini Mah U-37
-
Meski Berada di Balik Jeruji, Agus Difabel Nikahi Gadis Dengan Prosesi Perkawinan Keris
-
7 Rekomendasi HP Murah RAM 12 GB terbaik April 2025, Performa Handal
-
Massa Dikabarkan Geruduk Rumah Jokowi Soal Ijazah Palsu, Hercules: Itu Asli, Jangan Cari Masalah!
-
Koster Minta Dinas Pertanian Bali Belajar ke Israel : Jangan Gitu-Gitu Aja, Nggak Akan Maju
Terkini
-
KPK Geledah Kantor KONI Jatim, 2 Koper Dibawa Oleh Penyidik
-
BRI Jadi Penyedia Banknotes untuk Living Cost Jemaah Haji 2025
-
KR Biang Kerok Pencurian Rumah Kosong di Malang, Diciduk di Warnet
-
Kronologi Lengkap Aksi Heroik Pria Sidoarjo Selamatkan Korban Perampokan di Gresik, Terluka Tembak
-
Jadi Ketum PERBANAS 20242028, Direktur Utama BRI Hery Gunardi Punya Jejak Karir Cemerlang