Scroll untuk membaca artikel
Baehaqi Almutoif
Rabu, 16 April 2025 | 16:31 WIB
Ilustrasi - Pelecehan seksual terhadap perempuan. ANTARA/Insan Faizin Mub.

Sementara itu terkait korban, pihaknya memastikan akan ada pendampingan untuk menyembuhkan trauma yang diterima. “Jadi, kita akan lakukan pendampingan, kemarin instrumen asesmen juga sudah dikirim untuk mengetahui seberapa dalam trauma yang dialami korban ini. Tentu kita prihatin dengan trauma yang dialami korban,” ungkapnya.

Kasus ini terungkap setelah adanya laporan dari pihak keluarga korban. Modus yang digunakan pelaku, yaitu melalui panggilan video, menunjukkan adanya upaya untuk memanfaatkan teknologi dalam melakukan tindakan bejatnya.

Pelecehan seksual, dalam bentuk apapun, meninggalkan trauma mendalam bagi korban. Anak - anak yang menjadi korban pelecehan oleh figur yang seharusnya melindungi mereka, berpotensi mengalami gangguan psikologis jangka panjang, seperti kecemasan, depresi, sulit mempercayai orang lain, hingga gangguan identitas diri.

Dampak ini tidak hanya dirasakan oleh korban secara individu, tetapi juga dapat mempengaruhi kehidupan sosial dan akademiknya.

Baca Juga: Skandal Memalukan, Oknum Guru Lumajang Lakukan Aksi Bejat Lewat Video Call ke Siswinya

Kasus pelecehan seksual di lingkungan pendidikan Jawa Timur ini menjadi alarm bagi semua pihak. Pemerintah daerah, dinas pendidikan, pihak sekolah, orang tua, dan masyarakat secara umum perlu meningkatkan pengawasan dan mengambil tindakan tegas untuk mencegah dan menanggulangi kasus serupa.

Kasus pelecehan seksual oleh oknum guru di Jawa Timur adalah tragedi yang tidak boleh diabaikan. Ini adalah panggilan bagi semua pihak untuk bersinergi menciptakan lingkungan pendidikan yang aman, nyaman, dan berpihak pada kepentingan terbaik anak-anak.

Load More