Scroll untuk membaca artikel
Baehaqi Almutoif
Kamis, 15 Mei 2025 | 05:40 WIB
Polrestabes Surabaya. (Suara.com/Arry)

Usai terjadinya tragedi bom Mapolrestabes Surabaya, Ardi saat itu dicari oleh tim dari Wali Kota Surabaya, yang saat itu masih diduduki oleh Tri Rismaharini.

Ia diberikan terapi oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya, agar bisa mulai melupakan trauma atas kejadian bom bunuh diri yang dilakukan di Mapolrestabes Surabaya.

Tak hanya itu, Ardi bahkan direkrut oleh Pemkot Surabaya di bagian Humas sebagai pengambil gambar video.

Meski sudah 7 tahun berlalu, kejadian tersebut masih melekat pada benak Ardi. "Ya yang pasti tetap waspada dan berhati - hati di jalan, semoga kejadian seperti itu tak terulang lagi," doa Ardi.

Baca Juga: Gudang di Surabaya Simpan Ribuan Drum Sianida, Diduga Dijual Bebas ke Penambang Ilegal

Bom bunuh diri di Surabaya pada 2018 menyasar tiga gereja dan Markas Kepolisian Resor Kota Besar (Mapolrestabes) Surabaya. Waktunya berselisih dua hari. Puluhan orang menjadi korban luka maupun meninggaldunia. 

Kontributor : Dimas Angga Perkasa

Load More