SuaraJatim.id - Tujuh tahun berlalu, tragedi bom bunuh diri yang menyerang Markas Polrestabes Surabaya yang ada di Jalan Sikatan Nomor 1, Kecamatan Krembangan masih membekas di salah satu penyintas dari warga.
Penyintas bom Mapolrestabes Surabaya, bernama Raden Ardi Ramadhan (30), menjadi saksi hidup bengisnya rentetan bom, yang diduga dilakukan oleh kelompok Jamaah Anshorut Daulah (JAD).
Sebelum Mapolrestabes Surabaya pada Senin 14 Mei 2018 lampau, 3 Gereja juga mendapatkan serangan bom, tepatnya pada Minggu 13 Mei 2018.
Selaku penyintas, Ardi sempat menceritakan jika dirinya bersama bapak, ibu, dan adiknya berkendara menuju Mapolrestabes Surabaya. Di tengah perjalanan dari Kabupaten Sidoarjo, ayah dari Ardi sempat ingin melintas ke gereja, tempat di mana bom meledak sehari sebelumnya.
Baca Juga: Gudang di Surabaya Simpan Ribuan Drum Sianida, Diduga Dijual Bebas ke Penambang Ilegal
Ardi mengaku mempunyai firasat buruk dan sempat menolak untuk melihat lokasi tersebut. "Saya bilang 'enggak usah ya, mending langsung ke Polrestabes aja," ujar Ardi pada awak media, Rabu (14/5/2025).
Usai menolak permintaan ayahnya, mobil yang dikendarai keluarga Ardi menyempatkan diri di POM bensin terdekat. Lagi - lagi firasat Ardi memiliki firasat kurang baik tak enak.
Waktu sampai di depan Mapolrestabes Surabaya, mobil yang dikendarai Ardi sempat dihentikan oleh petugas kepolisian.
"Petugas melakukan pemeriksaan keamanan, karena kami ke sana setelah kejadian bom gereja," terangnya.
Saat giliran mobil yang ditumpangi keluarga Ardi diperiksa oleh petugas, tiba - tiba dari sebelah kiri ada pengendara motor yang menyelonong mencuri antrean.
Baca Juga: Ngeri! Remaja Bawa Celurit Panjang Berkeliaran di Jalanan Gresik
Ternyata pengendara motor tersebut merupakan satu keluarga pelaku pengeboman bunuh diri. Sempat memaksa masuk dengan motornya, akhirnya Ardi melihat secara langsung bom itu meledak, karena tepat di sisi kiri mobil, dan dia saat itu duduk di bagian depan sebelah kiri.
"Tiba - tiba meledak. Telinga saya berdenging, otomatis saya memejamkan mata," jelas Ardi.
Dia sekeluarga masih tersadar saat kejadian tersebut. Namun saat ia melihat adiknya, yang saat itu duduk di baris kedua sebelah kiri mobilnya, tampak merintih kesakitan, karena ada plat besi sepanjang 7 Centimeter menembus paha kakinya.
Bapak, ibu, dan adik perempuannya yang pada saat itu harus segera di rawat. Adik perempuannya harus segera dioperasi karena ada plat besi yang menembus kakinya, ayah dan ibunya harus dirawat karena mengalami shock, sehingga kondisi tubuhnya drop.
"Jadi bapak, ibu, dan adik dirawat di RS Bhayangkara, karena tiba-tiba bapak-ibu mengalami syok dan menyebabkan tekanan darah sangat tinggi," cerita Ardi.
Akibat kejadian tersebut, tiga keluarga dari Ardi pada waktu itu sangat takut untuk meninggalkan rumah. Bahkan satu keluarga Ardi saat itu juga mengikuti terapi.
- 1
- 2
Berita Terkait
Terpopuler
- Infinix Hot 60i Resmi Debut, HP Murah Sejutaan Ini Bawa Memori 256 GB
- 3 Rekomendasi Sunscreen SPF 50 untuk Mengatasi Flek Hitam, Harga Mulai Rp30 Ribuan
- 5 Rekomendasi HP Infinix RAM 8 GB Mulai Rp1 Jutaan: Layar AMOLED, Resolusi Kamera Tinggi
- Semakin Ganas, 3 Winger Persib Bandung di BRI Liga 1 Musim Depan
- Mengenal Sosok Nadya Pasha, Ramai Disebut Istri Indra Bruggman dan Sudah Punya 3 Anak
Pilihan
-
Danantara Suka Perusahaan Rugi?
-
Sri Mulyani Ungkap APBN Tahun Terakhir era Jokowi Bekerja Keras
-
Sri Mulyani "Nyentil" DPR: Tepuk Tangan Loyo Meski Ekonomi Tumbuh, Belum Makan Siang Ya, Pak?
-
5 Rekomendasi HP OPPO Murah Rp1 Jutaan, Terbaik buat Gaming dan Multitasking
-
5 Bulan Pertama 2025, Ekspor Indonesia Melonjak 6,98 Persen
Terkini
-
5 Fungsi Magis Tapal Kuda Bekas, Dari Penglaris hingga Tolak Bala
-
Libur Sekolah Tambah Seru, Ada Cuan dari 3 Link Saldo DANA Kaget Hari Ini!
-
5 Mitos Tali Pocong yang Bikin Merinding, Dari Pesugihan Hingga Jimat Sakti
-
Pansus DPRD Jatim Dorong Ketahanan Keluarga Jadi Prioritas Pembangunan Daerah
-
AgenBRILink dari BRI Turut Dorong Inklusi Keuangan Hingga Pelosok Negeri