Muhammad Yunus
Senin, 14 Juli 2025 | 16:45 WIB
Ilustrasi: Transplantasi ginjal pertama di Kota Makassar berhasil dilakukan di Rumah Sakit Wahidin Sudirohusodo pada Senin, 27 November 2023 [SuaraSulsel.id/Facebook Tenriagi Nalawat]

SuaraJatim.id - Bagi pasien yang didiagnosis gagal ginjal kronis stadium akhir, harapan untuk kembali hidup normal seringkali tertumpu pada dua pilihan: cuci darah seumur hidup atau transplantasi ginjal.

Cangkok ginjal, atau transplantasi, dianggap sebagai "standar emas" karena menawarkan kualitas hidup yang jauh lebih baik.

Namun, di balik harapan tersebut, ada satu kenyataan besar yang harus dihadapi pasien dan keluarga. Biaya yang sangat besar.

Prosedur bedah canggih ini melibatkan biaya yang bisa mencapai ratusan juta rupiah, sebuah angka yang fantastis bagi sebagian besar masyarakat Indonesia.

Lantas, apa saja yang membentuk biaya tersebut? Bagaimana prosesnya, dan apa risiko yang menyertainya?

Memahami seluk-beluk kesehatan ini adalah langkah pertama bagi siapa pun yang berhadapan dengan pilihan krusial ini.

Rincian Biaya Transplantasi Ginjal: Bukan Sekadar Biaya Operasi

Ketika mendengar biaya transplantasi ginjal mencapai Rp300 juta hingga Rp500 juta, atau bahkan lebih, banyak yang mengira itu hanya untuk tindakan operasinya saja.

Kenyataannya, biaya tersebut merupakan akumulasi dari serangkaian proses panjang yang terbagi menjadi tiga tahap utama:

Baca Juga: Fakta Mengejutkan di Balik 308 Kasus Gagal Ginjal di Surabaya: Seorang Remaja Harus Cuci Darah

1. Tahap Pra-Transplantasi (Screening dan Persiapan)

Ini adalah fase paling awal yang krusial untuk memastikan kecocokan dan keamanan bagi penerima (resipien) dan pendonor. Biayanya mencakup:

Pemeriksaan Resipien: Meliputi tes darah lengkap, tes fungsi organ (jantung, paru-paru), USG, CT scan, hingga evaluasi psikologis untuk memastikan kesiapan mental.

Pemeriksaan Pendonor: Pendonor (biasanya dari keluarga) juga harus menjalani pemeriksaan menyeluruh untuk memastikan mereka sehat, memiliki fungsi ginjal yang optimal, dan tidak memiliki penyakit menular.

Tes Kecocokan (Crossmatching): Pemeriksaan golongan darah dan kecocokan jaringan (HLA typing) untuk meminimalkan risiko penolakan organ oleh tubuh resipien.

Biaya untuk tahap persiapan ini saja bisa menelan puluhan juta rupiah dan seringkali tidak ditanggung penuh oleh asuransi jika dilakukan secara terpisah.

Load More