"Karena di pundak para pelajarlah masa depan bangsa dititipkan. Setiap langkah kecil yang kita ambil hari ini akan membentuk arah besar Indonesia ke depan,” imbuh Khofifah.
Gubernur Khofifah berharap, raihan dua rekor MURI ini menjadi momentum penguatan pendidikan karakter di Jawa Timur, sekaligus inspirasi nasional dalam membentuk generasi emas Indonesia yang unggul, sehat, dan bermartabat.
“Semoga prestasi ini dapat menjadi pemicu semangat seluruh sekolah di Jatim untuk terus berinovasi, serta memperkuat sinergi pendidikan dengan nilai karakter, kesehatan, dan kepedulian sosial,”pungkasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Jatim Aries Agung Paewai menyebut pengenalan pada Kurikulum Nasional selama MPLS akan mempermudah murid memahami potensi dan minat mereka dalam mendalami peminatan. Seperti IPA, IPS ataupun Bahasa akan terkoneksi. Sehingga potensi mereka untuk bisa menyesuaikan di pendidikan lebih baik.
Apalagi di tahun ini sudah diterapkan tes kompetensi akademik (TKA) pada bulan November mendatang. TKA ini akan memberikan kesempatan bagi murid dalam berkompetisi di bidang ilmu akademik dan ilmu lain. Meski bukan menjadi penentu dalam kelulusan.
Usai upacara pembukaan MPLS, Dinas Pendidikan Jawa Timur juga mengajak seluruh murid baru baik yang mengikuti upacara pembukaan di SMA 1 Hang Tuah Surabaya maupun di satuan pendidikan masing-masing untuk menjalankan Senam Anak Indonesia Hebat. Kegiatan ini rencananya akan menjadi aktifitas rutin para murid sebelum pembelajaran di mulai. Dengan begitu para murid tidak merasa kantuk dalam ruang kelas dan lebih aktif didalam kelasnya.
"Karena Pak Menteri ingin setiap aktivitas senam sebelum mereka melakukan pembelajaran, Nah ini dilaksanakan senam bersama sebagai bentuk awal untuk kegiatan rutin sebelum belajar. Aktifitas ini akan menyehatkan murid, membuat segar pikiran dan semangat mereka sebelum melalui pembelajaran dikelas,"ungkap Aries.
Terkait bullying, Aries menegaskan selama MPLS berjalan guru tidak boleh ada di dalam ruang guru. Mereka wajib mendampingi dan memantau jalannya MPLS. Ini dilakukan sebagai bentuk pengawasan langsung yang dilakukan oleh guru untuk mencegah bullying
"Kalau dulu aktivitas banyak yang di koordinir oleh senior-seniornya. Nah ini tidak, kita minta guru ikut mendampingi," tegas Aries.
Baca Juga: Wapres Gibran Tinjau Bazar Blitar Djadoel, Gubernur Khofifah Komitmen Berdayakan Koperasi dan UMKM
Jika aksi bullying masih ditemukan, lanjut Aries, pihaknya berharap ada sanksi tertentu sebagai konsekuensi yang merugikan. Sanksi itu akan dilihat berdasarkan tingkat tindak kekerasan atau tingkatan bulliying.
"Kita berharap tidak terjadi, tapi kalau terjadi maka tentu kita minta sekolah melakukan pembinaan-pembinaan. Ya maka sebab itu pengawasan ketat harus dilakukan, tidak bisa tidak. Kita bismillah (tindak bulliying tidak terjadi), karena sekolah kita kan banyak, kalau kita hitung negeri dan swasta hampir 4.000 lebih di sekolah di Jawa Timur ini. Tentu kita berharap bahwa pengawasan itu dilakukan secara ketat. Tapi kita berharap ini bisa zero di tahun ini," pungkas Aries.
Sebagai informasi, di sela upacara MPLS saat itu dilakukan pemberian seragam serentak diseluruh satuan pendidikan kepada murid program Afirmasi dari Gubernur Jawa Timur dan orang tua asuh yang berasal dari Guru.
Penyerahan Bantuan Pendidikan
Pada kesempatan ini pula diserahkan secara simbolis Pemberian Bantuan Pendidikan Program orangtua asuh dimana kegiatan ini telah dilakukan sejak 2 tahun terakhir dilingkungan Dindik Jatim untuk mengakomodir murid dari Program Afirmasi atau murid dari keluarga kurang mampu agar memperoleh hak pendidikan yang sama dan berkualitas dengan pembiayaan dari orangtua asuh.
Dalam upacara pembukaan MPLS Ramah di Jawa Timur, juga diresmikan program unggulan Dindik Jatim melalui bidang SMA yakni School Food Care. Program untuk mendukung pertahanan nasional gagasan Presiden Prabowo ini diharapkan mampu membentuk murid sehat, berkarakter dan berprestasi. Di samping itu, melalui program ini, murid dapat belajar melalui laboratorium alam sesuai dengan mata pelajaran seperti Biologi. ***
Berita Terkait
-
Tahun ke-6 Berjalan, Gubernur Khofifah Kembali Gulirkan Pemutihan Pajak Kendaraan Mulai 14 Juli
-
Khofifah Saksikan Perjuangan Siswa Sekolah Rakyat: Naik Ambulans Demi Putus Rantai Kemiskinan
-
Khofifah Puji Banyuwangi Ethno Carnival 2025, Budaya Lokal Tampil Mendunia
-
Gubernur Khofifah Apresiasi 105 Siswa "ADEM" Papua di Jatim Berhasil Tembus PTN
-
Fakta 8,5 Jam Pemeriksaan Khofifah oleh KPK: Gubernur Jatim Ungkap Rumitnya Alur Dana Hibah
Terpopuler
- Selamat Datang Elkan Baggott Gantikan Mees Hilgers Bela Timnas Indonesia, Peluangnya Sangat Besar
- KPK: Perusahaan Biro Travel Jual 20.000 Kuota Haji Tambahan, Duit Mengalir Sampai...
- Jangan Ketinggalan Tren! Begini Cara Cepat Ubah Foto Jadi Miniatur AI yang Lagi Viral
- Hari Pelanggan Nasional 2025: Nikmati Promo Spesial BRI, Diskon Sampai 25%
- Maki-Maki Prabowo dan Ingin Anies Baswedan Jadi Presiden, Ibu Jilbab Pink Viral Disebut Korban AI
Pilihan
-
Media Lokal: AS Trencin Dapat Berlian, Marselino Ferdinan Bikin Eksposur Liga Slovakia Meledak
-
Rieke Diah Pitaloka Bela Uya Kuya dan Eko Patrio: 'Konyol Sih, tapi Mereka Tulus!'
-
Dari Anak Ajaib Jadi Pesakitan: Ironi Perjalanan Karier Nadiem Makarim Sebelum Terjerat Korupsi
-
Nonaktif Hanya Akal-akalan, Tokoh Pergerakan Solo Desak Ahmad Sahroni hingga Eko Patrio Dipecat
-
Paspor Sehari Jadi: Jurus Sat-set untuk yang Kepepet, tapi Siap-siap Dompet Kaget!
Terkini
-
Gubernur Khofifah Hadir Langsung Serahkan Bantuan Kemanusiaan Untuk Masyarakat Bawean
-
Promo 9.9 : Sepatu NB 1906R Hadirkan Desain Hybrid
-
Banyuwangi Lautan Telur, Peringati Maulid Nabi dengan Meriah
-
Ngopi Asik di Warkop Lebih Hemat, Klaim 5 Saldo Dana Kaget Ini
-
Skandal Bank Jatim Terbongkar: Rp299 Miliar Raib, Mantan Kepala Cabang Terlibat