SuaraJatim.id - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa terus melakukan modernisasi pertanian dengan menyerahkan bantuan Alat dan Mesin Pertanian (Alsintan) kepada 15 Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) di Desa Temandang, Kecamatan Merakurak, Kabupaten Tuban, Senin (21/7) sore.
Bantuan Alsintan yang disalurkan terdiri dari cultivator, traktor roda dua, corn seller mobile, combine harvester besar, dan power thresher multiguna mobile. Alat tersebut dialokasikan kepada Gapoktan dari berbagai kecamatan. Antara lain, Kecamatan Grabagan, Semanding, Soko, Parengan, Rengel, Bangilan, Jatirogo, Kerek, dan Merakurak.
Penyaluran bantuan ini menjadi bagian langkah integral Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jatim dalam mempercepat transformasi pertanian berbasis mekanisasi, efisiensi, dan produktivitas tinggi guna menjawab tantangan globalisasi, krisis iklim, dan mewujudkan provinsi yang berdaulat pangan. Sekaligus memperkuat sentra pangan strategis Jawa Timur.
“Modernisasi pertanian bukan lagi pilihan, tapi keniscayaan. Modernisasi pertanian ini menjadi kunci kedaulatan pangan, Kita butuh pertanian yang efisien, produktif, dan mampu menggerakkan ekonomi desa. Alsintan adalah katalisator penting untuk mencapai hal itu,” ujar Khofifah.
Alsintan, kata Khofifah, menjadi salah satu dari pilar penunjang dalam mewujudkan modernisasi di sektor pertanian. Adapun tiga pilar itu, Efisiensi Budidaya melalui Alsintan dan teknologi presisi; Hilirisasi Pertanian dengan penguatan nilai tambah produk; serta Regenerasi Petani untuk mendorong lahirnya petani milenial.
“Alsintan adalah pintu masuk untuk tiga hal penting ini. Tapi modernisasi tidak cukup dengan alat, kita butuh ekosistem yaitu teknologi, pembiayaan, pendampingan, dan pasar yang terintegrasi,” jelasnya.
Dengan alsintan ini, Khofifah optimistis bahwa produktivitas pertanian di Tuban akan terdongkrak. Terlebih selama 2024, Tuban mencatat produksi padi sebesar 523.067 ton Gabah Kering Giling (GKG) atau setara dengan 302.030 ton beras.
Jumlah tersebut menempatkan Bumi Ronggolawe ini sebagai salah satu dari lima besar produsen padi tertinggi di Jawa Timur. Selain itu, Tuban juga menjadi produsen jagung terbesar di Jatim dengan total produksi 847.820 ton jagung pipilan kering.
“Pertumbuhan ini adalah bukti kerja keras petani kita yang terus produktif meski dihadapkan pada fluktuasi harga, hama, dan tantangan iklim. Pemerintah harus hadir memastikan mereka tidak berjalan sendiri,” ungkap Khofifah.
Baca Juga: Tinjau Koperasi Merah Putih Mojokerto, Gubernur Khofifah: Kemitraan dengan UMKM, Bukan Kompetisi
Besarnya hasil pertanian di Tuban dan kabupaten/kota di Jatim lainnya, menempatkan provinsi paling timur Pulau Jawa ini menjadi lumbung pangan nasional. Berdasarkan Angka Tetap BPS 2024, Jatim menyumbang 17,44 persen produksi padi nasional atau sebesar 9,270 juta ton GKG atau setara 5,352 juta ton beras, serta 30,36 persen produksi jagung nasional atau 4,59 juta ton jagung pipilan kering.
Terbaru bahkan, hingga 1 Juli 2025, produksi padi Jatim periode Januari–Agustus 2025 meningkat 11,78 persen atau 8.177.151 ton GKG, sementara produksi jagung naik 10,08 persen atau setara dengan 2.810.288 ton.
Selain alsintan, Khofifah juga mencermati proses konversi penggunaan pupuk di Tuban yang mulai mengurangi ketergantungan pada pupuk kimia total dan beralih secara bertahap ke pupuk organik. Ia menilai ini sebagai langkah positif dan sangat sehat untuk kelestarian dan keberlanjutan lahan pertanian.
Khofifah juga menekankan pentingnya memetakan potensi-potensi Tuban di sektor lain, seperti peningkatan produktivitas petani tebu, pengembangan sapi perah untuk mendukung sektor susu, dan pemberdayaan peternak ayam.
“Jawa Timur menyumbang 51,87 persen terhadap produksi gula nasional. Ke depan, Tuban juga ikut berkontribusi melalui pemetaan titik-titik potensial untuk budidaya tebu,” tegasnya.
Sementara di sektor susu, Khofifah mengungkapkan bahwa saat ini Indonesia masih mengimpor sekitar 79 persen kebutuhan susu nasional. Sedangkan kondisi saat ini, Jawa Timur telah berkontribusi sekitar 60 persen terhadap produksi susu nasional. Ia pun berharap Tuban dapat memanfaatkan potensi peternakan sapi perah yang ada.
Berita Terkait
-
Tinjau Koperasi Merah Putih Mojokerto, Gubernur Khofifah: Kemitraan dengan UMKM, Bukan Kompetisi
-
UINSA Didorong Jadi Cahaya Bank Syariah, Khofifah: Prodi Islamic Finance Harus Jadi Referensi!
-
Gubernur Khofifah Resmikan Kantor DPD RI Jawa Timur Bersama dengan Ketua DPD RI
-
Gubernur Khofifah Wujudkan MPLS Ramah, Kampanyekan Ramah Anak, Edujatif, Inklusif dan Anti Bullying
-
Khofifah Saksikan Perjuangan Siswa Sekolah Rakyat: Naik Ambulans Demi Putus Rantai Kemiskinan
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Polres Pasuruan Tutup 3 Perlintasan Kereta Api Jelang Nataru, Akses Mobil Dibatasi!
-
Gubernur Khofifah Resmikan OPOP Training Center ITS Surabaya, Dongkrak Produk Pesantren Jatim
-
Dalih Belajar Agama Terbongkar, WNA Amerika Dideportasi dari Tulungagung
-
Kasus Polisi Bunuh Mahasiswi UMM Diduga Motif Harta, Keluarga Bantah Korban Hamil!
-
BP BUMN dan Danantara Lepas 1.000 Relawan Kemanusiaan dari Medan