- Dirancang untuk mempercepat penyembuhan luka kronis akibat diabetes
 - Lima mahasiswa lintas prodi mengembangkan CryoSynctive melalui Program Kreativitas Mahasiswa
 - Cara kerja seperti printer pintar
 
SuaraJatim.id - Sejumlah mahasiswa lintas program studi Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) mengembangkan teknologi plasma.
Sebagai alat penyembuhan luka kronis yang sulit sembuh karena diabetes yang diberi nama CryoSynctive.
Ketua tim pembuat CryoSynctive, Fikri Yuda Pranata, di Malang, Jawa Timur, mengaku pembuatan alat tersebut dilatarbelakangi meningkatnya kasus diabetes di Indonesia.
"Kondisi membawa tantangan besar, terutama dalam penanganan luka kronis yang sulit sembuh akibat penyakit diabetes. Oleh karena itu, kami berupaya mencari solusi dengan inovasi alat yang kami beri nama CryoSynctive," kata Fikri, Senin 15 September 2025.
Melalui Program Kreativitas Mahasiswa (PKM), mahasiswa lintas program studi ini menciptakan alat bernama CryoSynctive, yakni perangkat nonthermal plasma berbasis Edge Artificial Intelligence (AI) dan Internet of Things (IoT) untuk penyembuhan luka kronis pada pasien diabetes.
CryoSynctive merupakan prototipe alat kesehatan dari PKM-KC (Karya Cipta) yang dikembangkan oleh mahasiswa UMM.
Ide yang dicetuskan oleh Fikri Yuda Pranata bersama tim yang beranggotakan lima orang dengan latar belakang beragam, yakni tiga mahasiswa teknik mesin, satu fisioterapi, dan satu biologi.
Mereka dibimbing oleh dosen Andinusa Rahmandhika yang berperan aktif memberikan arahan teknis, memperkuat metodologi, sekaligus memastikan rancangan alat sesuai standar keamanan medis.
"Kami melihat ada celah dimana terapi luka yang ada saat ini seringkali kurang efisien dan mahal. Maka, kami mencoba menggabungkan metode terapi plasma yang sudah ada dengan teknologi terkini untuk menciptakan solusi yang lebih baik,” kata Fikri.
Baca Juga: Puasa Tumbuhkan Sel Saraf Baru di Otak, Ini Penjelasannya
Cara kerja CryoSynctive dirancang agar mudah digunakan. Prinsip dasarnya seperti printer.
Jadi, tangan atau kaki pasien yang luka dimasukkan ke dalam alat tersebut, lalu alat akan secara otomatis memetakan titik-titik luka yang ada.
Proses ini dimulai dengan kamera termal yang memindai dan memetakan koordinat luka.
Data tersebut kemudian dianalisis oleh sistem Edge AI di dalam alat. Setelah luka terpetakan, perangkat akan bergerak secara otomatis ke posisi luka dan menyinari area tersebut dengan nonthermal plasma.
Nonthermal plasma bekerja dengan menghasilkan Reactive Oxygen Species (ROS) dan Reactive Nitrogen Species (RNS).
Molekul-molekul reaktif ini berfungsi ganda, yaitu membasmi bakteri dan mikroorganisme patogen, serta merangsang pertumbuhan sel-sel baru dan perbaikan jaringan.
Berita Terkait
Terpopuler
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
 - 7 Mobil Bekas Favorit 2025: Tangguh, Irit dan Paling Dicari Keluarga Indonesia
 - 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
 - 25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 1 November: Ada Rank Up dan Pemain 111-113
 - 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
 
Pilihan
- 
            
              Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
 - 
            
              Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
 - 
            
              Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
 - 
            
              5 HP RAM 12 GB Paling Murah, Spek Gahar untuk Gamer dan Multitasking mulai Rp 2 Jutaan
 - 
            
              Meski Dunia Ketar-Ketir, Menkeu Purbaya Klaim Stabilitas Keuangan RI Kuat Dukung Pertumbuhan Ekonomi
 
Terkini
- 
            
              Uang Gratis untuk Belanja, DANA Kaget Edisi Darurat Hadir: Klaim Sebelum Terlambat
 - 
            
              5 Fakta Kelam Tragedi Simpang Club Surabaya Menjelang Hari Pahlawan 10 November
 - 
            
              Retakan Tanah Raksasa Menganga di Madiun, Puluhan Warga Mengungsi
 - 
            
              DPRD Jatim Sentil Skema Dana Pengganti TKD: Apa itu Maksudnya?
 - 
            
              Mendesak Keadilan Pendidikan, DPRD Jatim Dorong Perlakuan Setara bagi Guru Madrasah