- Seluruh korban yang dilaporkan hilang sudah teridentifikasi
- Operasi DVI dinyatakan selesai dan resmi ditutup
- DVI bekerja selama 24 jam penuh dalam beberapa hari pertama sejak proses identifikasi
SuaraJatim.id - Tim Disaster Victim Identification (DVI) Kepolisian Daerah Jawa Timur (Polda Jatim) menuntaskan proses identifikasi seluruh korban robohnya bangunan Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny di Buduran, Sidoarjo.
“Hari ini, tim DVI Polda Jatim telah berhasil melaksanakan identifikasi terhadap lima kantong jenazah. Seluruhnya cocok dengan lima nomor antemortem yang dilaporkan oleh keluarga,” ujar Kepala Bidang Kedokteran dan Kesehatan (Kabiddokkes) Polda Jatim Kombes Pol M. Khusnan Marzuki di RS Bhayangkara Surabaya, Rabu malam (15/10).
Dengan tambahan lima identifikasi tersebut, seluruh 63 korban yang dilaporkan hilang telah berhasil diidentifikasi dari total 67 kantong jenazah yang diterima tim DVI Polda Jatim.
“Sampai hari ini, seluruh korban yang dilaporkan hilang sudah teridentifikasi. Total 63 orang telah diketahui identitasnya,” ujar Khusnan.
Ia menegaskan bahwa operasi DVI dinyatakan selesai dan resmi ditutup setelah seluruh proses identifikasi tuntas dilakukan.
“Sudah selesai semuanya karena malam ini seluruh jenazah akan kami serahkan ke keluarga masing-masing sesuai dengan identitas yang telah terverifikasi,” katanya.
Khusnan mengungkapkan keberhasilan identifikasi seluruh korban dalam waktu relatif singkat tidak lepas dari kerja sama solid berbagai pihak.
“Kami bekerja dengan tim yang solid, didukung oleh Persatuan Dokter Forensik Indonesia, tim identifikasi, serta laboratorium DNA Pusat Kedokteran dan Kesehatan (Pusdokkes) Polri. Semua bekerja maksimal, tanpa waktu yang terbuang sia-sia,” ujarnya.
Ia menyebut tim DVI bekerja selama 24 jam penuh dalam beberapa hari pertama sejak proses identifikasi dimulai, sehingga hasilnya dapat lebih cepat dari perkiraan semula.
Baca Juga: Penyidikan Ambruknya Ponpes Al-Khoziny Dimulai, Polda Jatim Periksa Saksi-Saksi
Menjawab pertanyaan mengenai kondisi jenazah, Khusnan menyebut seluruh kantong jenazah yang dikirimkan ke tim DVI telah teridentifikasi secara lengkap.
“Semua teridentifikasi melalui kombinasi data DNA, medis, dan properti. Tidak ada potongan tubuh yang belum teridentifikasi,” katanya.
Di akhir pernyataannya, Khusnan menyampaikan rasa duka cita mendalam atas wafatnya para santri korban kecelakaan tersebut.
“Kami turut berduka cita atas adik-adik santri yang menjadi korban. Semoga amal ibadah mereka diterima Allah SWT dan keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan,” ucapnya.
Ia juga berterima kasih kepada seluruh pihak yang mendukung operasi DVI hingga berhasil menuntaskan proses identifikasi dengan baik.
“Operasi ini bisa berjalan lancar berkat dukungan semua pihak. Semoga menjadi amal ibadah bagi kita semua,” tuturnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Selamat Datang Elkan Baggott, Belum Kering Tangis Timnas Indonesia
- Pondok Pesantren Lirboyo Disorot Usai Kasus Trans 7, Ini Deretan Tokoh Jebolannya
- Apa Acara Trans7 yang Diduga Lecehkan Pesantren Lirboyo? Berujung Tagar Boikot di Medsos
- 3 Alasan Presiden Como Mirwan Suwarso Pantas Jadi Ketum PSSI yang Baru
- 5 Sepatu Nineten Terbaik untuk Lari, Harga Terjangkau Mulai Rp300 Ribu
Pilihan
-
Purbaya Mau Turunkan Tarif PPN, Tapi Dengan Syarat Ini
-
Isu HRD Ramai-ramai Blacklist Lulusan SMAN 1 Cimarga Imbas Kasus Viral Siswa Merokok
-
Sah! Garuda Indonesia Tunjuk eks Petinggi Singapore Airlines jadi Direktur Keuangan
-
Gaji Program Magang Nasional Dijamin Tak Telat, Langsung Dibayar dari APBN
-
Emas Terbang Tinggi! Harga Antam Tembus Rp 2.596.000, Cetak Rekor di Pegadaian
Terkini
-
No Hoax! Ini Dia 5 Link ShopeePay Gratis Rp2,5 Juta yang Lagi Viral!
-
63 Korban Robohnya Ponpes Al Khoziny Teridentifikasi: Operasi DVI Resmi Ditutup!
-
Dana Kaget: Bukan Sekadar Uang, Ini 5 Link Pelukan Digital untuk Hati yang Patah
-
Filosofi Jalan Jongkok Santri: Bukan Merendah, Tapi Simbol Adab dan Kehormatan Luhur
-
Free Video Quality: SaveFrom vs Ummy - Why SaveFrom Leads the Market