Riki Chandra
Senin, 24 November 2025 | 21:55 WIB
Petugas menggunakan alat berat untuk membuat tanggul dan penyudetan di daerah aliran sungai (DAS) yang berhulu di Semeru.[Dok. Antara]
Baca 10 detik
  • Lumajang hentikan tambang pasir imbas status awas Gunung Semeru.

  • Pemkab Lumajang koordinasi intensif dengan BNPB, TNI–Polri jaga keselamatan warga.

  • Pengamanan ketat dilakukan di zona rawan luncuran awan panas Semeru.

     

SuaraJatim.id - Pemerintah Kabupaten Lumajang resmi menghentikan seluruh aktivitas tambang pasir menyusul status Awas Gunung Semeru yang kembali meningkat. Langkah ini diambil untuk menjaga keselamatan warga yang tinggal maupun bekerja di sekitar kawasan rawan bencana.

Bupati Lumajang, Indah Amperawati, menegaskan bahwa keputusan penghentian ini merupakan tindakan antisipatif setelah Gunung Semeru menunjukkan peningkatan aktivitas vulkanik.

Dalam Surat Edaran Bupati Nomor 500.10.2.3/1/427.14/2025, seluruh pemilik izin usaha dan pekerja tambang diminta menghentikan operasi hingga kondisi kembali dinyatakan aman.

“Demi keselamatan warga dan mencegah risiko bencana susulan, seluruh aktivitas penambangan pasir di aliran Sungai Besuk Kobokan serta wilayah berhulu di Semeru dihentikan sementara,” ujarnya, Senin (24/11/2025).

Larangan tersebut dikeluarkan mengingat Gunung Semeru berada pada level tertinggi dan seluruh pengawasan dilakukan bersama BNPB serta aparat kepolisian.

Sekretaris Daerah Lumajang, Agus Triyono, menjelaskan bahwa Pemkab Lumajang terus berkoordinasi dengan PVMBG, BPBD, TNI–Polri, dan pihak terkait lainnya untuk memastikan setiap kebijakan berbasis analisis ilmiah.

Ia menambahkan, aktivitas tambang hanya akan dibuka kembali setelah Gunung Semeru dinyatakan aman oleh otoritas yang berwenang.

Kepala Satpol PP Lumajang, Hindam Adri Abadan, menyebut petugas gabungan melakukan pengetatan pengawasan di jalur yang berpotensi dilalui awan panas pascaerupsi. Pengamanan dilakukan di kawasan DAS Regoyo, Pos Pantau Besuk Kobokan, hingga penyekatan warga yang mencoba beraktivitas di zona rawan.

Patroli dan penjagaan lalu lintas juga diperketat, terutama di sekitar Jembatan Besuk Kobokan yang berada dekat jalur luncuran awan panas. Upaya ini bertujuan meminimalisir risiko dan memastikan masyarakat tidak memasuki kawasan berbahaya selama Gunung Semeru masih berada pada fase kritis. (Antara)

Load More