Khawatir Picu Konflik, Sejumlah Ormas di Tuban Sepakat Tolak Rocky Gerung

Rencana diskusi publik bersama Rocky Gerung hingga saat ini belum memperoleh ijin dari pihak kepolisian setempat.

Chandra Iswinarno
Senin, 18 Maret 2019 | 18:03 WIB
Khawatir Picu Konflik, Sejumlah Ormas di Tuban Sepakat Tolak Rocky Gerung
Suasana mediasi antara panitia LSM NCW dan perwakilan sejumlah Ormas di Kabupaten Tuban terkait penolakan rencana kedatangan Rocky Gerung di Tuban, Senin, (18/03/2019). [TIMESIndonesia]

SuaraJatim.id - Rencana kedatangan Pengamat Politik Rocky Gerung untuk mengisi agenda diskusi publik di Yayasan Pondok Pesantren Yambu'ul Ulum, di Desa Sumurgung, Tuban, Jawa Timur, Selasa (19/03/2019), ditolak sejumlah organisasi setempat.

Beberapa Ormas yang menolak kedatangan Rocky Gerung meliputi KNPI, Karang Taruna, PAC Anshor, Pemuda Pancasila, PMII, SARBU MUSI, KB P3, perwakikan pendidikan, dan juga perwakilan masyarakat umum.

Ketua Ormas Keluarga Besar Putra Putri Polri (KB P3) Kabupaten Tuban Ardrian Zaenal Abidin menyampaikan alasan penolakan kedatangan Rocky Gerung, karena sering melontarkan bahasa yang dapat memicu polemik di masyarakat.

"Semua sudah tahu dari jejak digital dan juga televisi, kalau ucapan Rocky terkadang bisa memicu polemik masyarakat," kata Ardrian seperti dilansir TIMES Indonesia - jaringan Suara.com pada Senin (18/03/2019).

Baca Juga:Cerita Denny Cagur tentang Anaknya yang Terjebak di Lift

Diskusi publik yang mendatangkan Rocky Gerung tersebut diselenggarakan LSM Nusantara Corruption Watch.

Agenda tersebut rencananya akan digelar pada Selasa (19/03/2019) mulai pukul 08.00 WIB, yang akan diundang sebanyak seribu orang.

Atas dasar itu, ia dan sejumlah Ormas lainnya menolak kedatangan Rocky di Tuban. Terlebih karena saat ini adalah tahun politik.

"Secara prinsip, kita mendukung jika dilaksanakn setelah Pilpres. Kalau dilaksanakan sebelum Pilpres kita tolak karena kita kawatirkan itu bisa memicu polemik," ujarnya.

Sementara itu, perwakilan Panitia LSM Nusantara Corruption Watch (NCW) Nur Rahman menanggapi penolakan tersebut merupakan hal yang lumrah.

Baca Juga:Kirim Uang Lewat TrueMoney, Anda Dapat Diskon Rp 10.000!

"Itu hak masing-masing Ormas dan masyarakat. Kita tampung aspirasinya dan berrharap ada titik temunya, " tambahnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak