SuaraJatim.id - Aksi yang dilakukan pengemudi transportasi online di Kantor Gubernuran dan Gedung Grahadi Surabaya Jawa Timur menyebabkan konsumen jasa angkutan tersebut terlantar sejak pagi.
Dampak tersebut dirasakan Warga Surabaya, Sabrina yang sejak pagi kesulitan mendapatkan angkutan andalannya tersebut.
Meski sudah berkali-kali memesan melalui aplikasi, namun tak ada respon dari pengemudi transportasi online.
"Susah, aku dari pagi sudah bolak balik cari, tapi nggak ada yang ambil. Akhirnya, aku telat berangkat kerja karena kesiangan,” ucap Sabrina seperti dilansir beritajatim.com - jaringan Suara.com, Selasa (19/3/2019).
Baca Juga:Hadapi Hoaks, Buya Syafii Maarif: Yang Masih Waras Harus Ikut Turun Gunung
Hal yang sama juga dirasakan Dinda salah satu karyawan swasta di kawasan Wiyung. Ia pun merasa kesusahan mencari transportasi online. Padahal, adanya transportasi online ini sangat dibutuhkan untuk aktivitas dijalan yang cukup tinggi.
"Aduh dari pagi kesusahan pake aplikasi ga ada yang nyaut. Padahal saya butuh pake ojek online ini untuk keliling kota banyak kerjaan,” curhat wanita asal Waringin ini.
Untuk diketahui, ribuan pengemudi ojek dan taksi online berkumpul di Kantor Gubernur Jawa Timur (Jatim), sejak pukul 07.00 WIB.
Ribuan pengemudi ojek dan taksi yang tergabung dalam Front Driver Online Tolak Aplikator Nakal (Frontal) menyuarakan tuntutannya kepada pemerintah untuk menaikan tarif transportasi online tersebut.
Sebelumnya, Humas aksi David W meminta agar delapan tuntutan pengemudi transportasi online segera direalisasikan.
Baca Juga:Luhut Ungkap Alasan Mangkraknya Dermaga Cikahuripan Cisolok
"Ini perjuangan yang kami harus selesaikan. Harus ada perbaikan sistem pada aplikasi saat ini," ungkapnya.