Ibu dan Anak Bunuh Diri karena Ekonomi, Yusuf Masih Terbayang Wajah Adiknya

"Yang saya sesali kenapa adik juga harus ikut (bunuh diri). Saya sedih melihat kondisi adik. Masa depannya masih panjang," ungkap Yusuf

Reza Gunadha
Kamis, 09 Mei 2019 | 18:06 WIB
Ibu dan Anak Bunuh Diri karena Ekonomi, Yusuf Masih Terbayang Wajah Adiknya
Muhammad Yusuf. [Suara.com/Achmad Ali]

SuaraJatim.id - Rumah petak bercat hijau di tepi sawah terlihat sepi dan sunyi. Tak terlihat aktivitas di dalam rumah, yang terdengar hanya suara traktor pembajak sawah.

Maklum, pemilik rumah tersebut sedang berduka. Istri dan anaknya baru saja meninggal.

Pada bagian depan rumah, terlihat tikar kain warna-warni tertata tapih di teras dan ruang tamu. Almari kayu sengaja digeser dari tempatnya untuk memperluas ruangan bagi para tamu yang akan mengikuti tahlilan.

Achmad Ali, jurnalis Suara.com, bertamu dan ditemui seorang laki-laki berpawakan sedikit gemuk di rumah itu. Dia adalah Muhammad Yusuf (32) yang tak lain anak sulung korban.

Baca Juga:Ibu dan Anak Bunuh Diri, Diduga karena Tak Punya Uang buat Lebaran

Muhammad Yusuf bercerita, dalam kehidupan keluarganya tidak pernah melihat kedua orangtuanya bertengkar.

Dia tak menyangka sang ibu, YN (50), juga adiknya YB (8) meninggal secara tidak wajar. Mereka berdua meninggal karena bunuh diri, meminum racun ikan.

"Sampai saya sebesar ini, tidak pernah melihat orangtua bertengkar. Keluarga saya adem ayem (damai)," kata Yusuf, Kamis (9/5/2019).

Di mata Yusuf, kedua orangtuanya adalah tipikal orang yang sabar dan penyayang. Diakuinya, setiap rumah tangga selalu memiliki masalah perekonomian yang menjadi problem keseharian.

"Kalau masalah ekonomi memang iya. Tapi itu kan wajar, karena semua orang pasti mengalami problem itu," terangnya.

Baca Juga:Ratna Sarumpaet Beberapa Kali Bilang Mau Bunuh Diri

Yang membuat Yusuf sedih dan kecewa terhadap almarhum ibunya, kenapa sang adik yang masih kecil harus jadi korban.

"Yang saya sesali kenapa adik juga harus ikut (bunuh diri). Saya sedih melihat kondisi adik. Masa depannya masih panjang," ungkap Yusuf, matanya berkaca-kaca.

Sehari-hari, YB dikenal sangat rajin dan pandai. Bahkan, setiap hari, YB selalu membantu Yusuf untuk belanja kebutuhan warung yang terletak di teras rumahnya.

"Adik saya orangnya rajin dan pandai. Dia suka membantu saya belanja kebutuhan warung. Saya setiap hari mengajar les privat di rumah sambil berdagang. Adik saya selalu membantu. Itu yang membuat saya selalu ingat sampai sekarang," kenang Yusuf.

Kekinian, Yusuf hanya bisa mendoakan, semoga almarhumah ibu dan almarhum adiknya tenang. "Semoga tenang dan diberikan tempat yang indah disisi-Nya," tutur Yusuf.

Sebelumnya diberitakan, seorang ibu di Kabupaten Pasuruan ditemukan meninggal dunia karena meminum racun di dalam rumahnya. Tak sendirian, ia ditemukan tewas bersama anaknya yang masih berusia 8 tahun.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak