SuaraJatim.id - Nahas dialami Pretty (30), waria yang punya nama asli Joko Pratomo Putro. Pemilik salon di Desa Wringinanom, Kecamatan Wringinanom, Gresik, itu hanya bisa lemas saat salon usahanya dibobol maling.
Akibat kejadian tersebut, korban hanya pasrah. Pasalnya, uang Rp 36 juta serta perhiasan, dan satu set perlengkapan salon raib digondol pencuri.
Kasus pencurian tersebut berawal saat korban Joko ke rumahnya, dan melihat pintu salon miliknya dalam kondisi rusak dan terbuka. Karena curiga, korban akhirnya masuk ke dalam rumah lalu mengetahui pakaian di kamar sudah acak-acakan.
Sadar salonnya dibobol pencuri, korban selanjutnya memeriksa seluruh isi ruangan, dan diketahui uang yang disimpan Rp 36 juta lenyap. Tidak hanya itu, satu buah kotak warna merah berisi perhiasan emas cuping, serta satu pasang sepatu perempuan merek F&Y. Ditambah satu set krim kecantikan dari klinik kecantikan Rossa juga turut lenyap.
Baca Juga:Duduk Santai di Ruang Tamu, Dukun Tak Sadar Motornya Didorong Maling
Kapolsek Wringinanom AKP Faref Yusuf mengakui menerima laporan soal kasus pencurian di salon tersebut.
"Setelah mendapat laporan anggota saya melakukan olah TKP serta mengumpulkan saksi. Dari hasil itu, diketahui ada seorang saksi yang melihat sepeda motor Scoopy merah yang tidak diketahui pelat nomornya parkir di samping rumah korban,” ujarnya seperti dilansir Beritajatim.com, Kamis (4/07/2019).
Faref Yusuf menambahkan, setelah mengecek lagi dengan rekaman kamera pengawas atau CCTV di sekitar TKP. Diduga, kuat pelakunya adalah Hermin Agustiningsih (35), warga asal Desa Sumbergede, Wringinanom.
"Saat kami geladah di rumah pelaku ditemukan barang berupa satu pasang sepatu perempuan merek F&Y warna biru. Serta satu kotak berisi perhiasan emas cuping, dan satu set cream kecantikan dari klinik beauty Rossa yang diketahui milik korban,” tambahnya.
Kepada penyidik, pelaku Hermin mengaku sudah empat kali melakukan tindak pidana pencurian di kampungnya.
Baca Juga:Curhat Korban Pencurian Yamaha Nmax, Maling Bobol Pintu Garasi Pakai Handuk
"Saya sudah empat kali mencuri itu karena kepepet buat kebutuhan," kata Hermin dengan nada sedih.