SuaraJatim.id - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Surabaya Jawa Timur ternyata telah melakukan proyeksi simulasi untuk pelaksanaan pemilihan wali kota (pilwali).
Hasilnya kontestasi politik yang akan memperebutkan kursi Surabaya-1 itu paling banyak diikuti lima pasang calon.
"Proyeksi lima pasang calon itu sesuai dengan data DB1 hasil pemilu kemarin," ungkap Ketua KPU Kota Surabaya Nur Syamsi seperti dilansir Beritajatim.com - jaringan Suara.com pada Jumat (5/7/2019).
Lebih jauh terkait detail anggaran, Nur Syamsi memastikan masih dibahas lebih lanjut dengan berpatokan pada anggaran yang dikeluarkan pada Pilkada Tahun 2015 silam.
Baca Juga:Persiapan Pilkada Serentak 2020, KPU Depok Ajukan Anggaran Rp 74 Miliar
"Untuk detail anggarannya, kami akan bahas dengan pemkot. Namun, pada 2015, KPU Surabaya mengajukan Rp 77 miliar. Anggaran yang disetujui Rp 71 miliar. Sedangkan yang terserap Rp 55 miliar," paparnya.
Meski begitu, KPU Surabaya telah memproyeksikan jumlah tempat pemungutan suara (TPS) yang akan disediakan untuk pemilihan wali kota (Pilwali) Surabaya pada 2020 sebanyak 4.326 lokasi.
Syamsi menuturkan, dari hasil kajian yang telah mereka buat, 4.326 TPS itu sesuai dengan prinsip efektif dan efisien. Ia juga mengemukakan sudah mengikuti aturan satu TPS untuk pilkada maksimal 800 pemilih.
"Dengan 4.326 TPS itu, di satu TPS rata-rata pemilihnya 500 orang. Jumlah TPS tersebut memang lebih banyak daripada Pilwali Surabaya 2015, yakni 3.936 TPS,” kata Syamsi.
Dengan penambahan jumlah TPS, penghitungan surat suara diharapkan bisa selesai sebelum malam. Apalagi yang dicoblos hanya satu surat suara. Berbeda halnya dengan pemilu yang sampai lima surat suara.
Baca Juga:Persiapan Pilkada Serentak 2020, Mendagri: Daerah Segera Susun Anggaran
"Sehingga waktu penghitungan cukup. Tidak sampai malam-malam," ujarnya.