SuaraJatim.id - Meski usianya sudah menginjak lebih dari satu abad, tepatnya 103 tahun, Tiwa warga Desa Sana Laok Pamekasan, Jawa Timur tercatat sebagai calon haji tertua di Embarkasi Surabaya pada musim haji tahun 1440 Hijriah.
Berdasarkan data dari Sistem Informasi dan Komputerisasi Haji Terpadu (Siskohat), nenek 10 cucu itu tergabung dalam kelompok terbang (kloter) 11 Embarkasi Surabaya yang masuk Asrama Haji Sukolilo pada Selasa (9/7/2019).
"Saya berangkat haji sendirian," ujarnya seperti dilansir Antara di Asrama Haji Sukolilo Surabaya, Selasa (10/7/2019) malam.
Kondisinya terlihat sehat dan langkahnya terbilang cepat saat berjalan sembari menarik koper menuju kamar yang disediakan di Gedung D2 Asrama Haji. Ibu tiga anak itu mengaku tidak bisa berbahasa Indonesia sehingga komunikasinya harus menggunakan bahasa Madura.
Baca Juga:Sriwijaya Air Resmi Ditunjuk Layani Penerbangan Calon Jemaah Haji
Ditanya resep yang membuat dirinya masih tampak kuat dan segar, nenek yang sudah ditinggal meninggal suaminya itu mengaku rutin mengonsumsi telur, madu dan susu.
"Kalau tidak setiap hari, ya seminggu sekali. Minum jamu ramuan Madura juga. Kadang suntik vitamin ke dokter," ucapnya.
Keberangkatannya ke Tanah Suci, Tiwa mengaku sepenuhnya dibiayai oleh ketiga anaknya.
"Dua anak saya sudah pergi haji, sekarang mereka gantian memberangkatkan saya," katanya.
Tiwa yang tergabung di kloter 11 bersama 445 calon haji berharap doa dari masyarakat dan keluarganya agar mampu menunaikan ibadah dengan baik dan menjadi haji mabrur.
Baca Juga:Heboh Jemaah Haji Bawa Tisu Magic, Benarkah Itu Aman untuk Mr. P?
"Doakan saya menjadi haji mabrur," katanya. (Antara)