SuaraJatim.id - Biasanya seorang mencalonkan kepala desa akan tertuang visi-misi membangun desa. Namun berbeda di Kabupaten Gresik, Jawa Timur, salah seorang calon kades justru membuat visi-misi unik yang akhirnya viral di media sosial dan grup aplikasi pesan whatsApp.
Visi-misi itu tertuang dalam poster calon kades yang dibuat panitia Pilkades Kecamatan Dukun, Gresik, Jawa Timur.
Yati dan Suja'i bakal bersaing untuk menduduki jabatan Kepala Desa Jrebeng, Kecamatan Dukun.
Yang membuat viral di media sosial adalah visi-misi milik Yati, di dalam poster itu tertulis visinya adalah menjadi istri solehah.
Baca Juga:Taruhan Hasil Pilkades, Polres Banyumas Tangkap 29 Penjudi
Kemudian, misinya ada dua yakni mendampingi suami mencalonkan diri agar memenuhi persyaratan proses pilkades dan mendukung mendampingi suami ketika menjabat kepala desa baik dalam keadaan susah maupun senang.
Ketika dihubungi TIMES Indonesia—jaringan Suara.com, Suja'i salah satu calon kades yang merupakan suami Yati mengungkapkan visi-misi itu memang benar milik istrinya.
Suja'i menjelaskan, visi-misi tersebut asli dibuat oleh istrinya yang disampaikan ke panitia pilkades.
"Itu poster yang bikin panitia pilkades dan memang istri saya membuat visi-misi itu," kata Suja'i, Selasa (30/7/2019).
Suja'i menambahkan, tulisan visi-misi di poster tersebut merupakan ide darinya. Sebab, ia sendiri yang meminta istrinya untuk maju di pilkades.
Baca Juga:Pilkades Serentak Banyumas, Perolehan Suara Solikhin Jauh di Atas Istrinya
Munculnya sosok sang istri di pilkades bukan tanpa alasan. Suja'i terpaksa menggandeng istrinya karena sudah tidak ada warga yang mendaftar menjadi cakades hingga detik pendaftaran ditutup.
Akhirnya, kemudian memunculkan hanya sosok Suja'i seorang yang menjadi kandidat bakal calon kepala desa.
"Dan memang di misi nomor satu istri saya itu benar, dia mau maju pilkades dengan alasan untuk memenuhi persyaratan proses pilkades," imbuhnya.
Pria yang sudah satu kali menjabat Kades Jrebeng itu memang mempunyai visi membangun desa. Ia maju menjadi cakades karena dorongan warga serta tokoh masyarakat desa.
Meski berhadapan dengan sang istri, Suja'i mengaku demokrasi di tingkat desa harus menjadi teladan serta berkualitas.
Bahkan, kata Suja'i, tahapan pilkades di desanya sangat demokratis, mulai dari pendaftaran, pengambilan nomor urut, penyampaian visi misi serta saat pemilihan.
"Pada periode kali ini pencalonan memang didorong sebagian warga desa diantaranya sesepuh, tokoh masyarakat dan pemuda. Meski dengan istri, demokrasi tetap berjalan dengan baik," timpal Suja'i suami Yati salah satu calon kepala desa di Gresik yang membuat visi-misi unik.