Hina Mbah Moen yang Wafat, Pemilik Akun Facebook Ini Dilaporkan ke Polisi

Kekinian, pihak terlapor sudah dibawa ke markas untuk diperiksa oleh penyidik Satreskrim Polres Malang Kota.

Reza Gunadha
Sabtu, 10 Agustus 2019 | 15:27 WIB
Hina Mbah Moen yang Wafat, Pemilik Akun Facebook Ini Dilaporkan ke Polisi
KH Maimun Zubair semasa hidup. (Dok.Humas Setkab Sumenep)

SuaraJatim.id - Pemilik akun Facebook @fulvian.daffa.3 dilaporkan ke aparat kepolisian setelah dikecam warga, karena mengunggah pernyataan turut berduka cita tapi justru dinilai menghina kiai sepuh Nahdlatul Ulama Maimun Zubair alias Mbah Moen.

Belakangan diketahui, pemilik akun tersebut adalah warga Donomulyo, Kabupaten Malang, Jawa Timur.

Berikut tulisan duka cita akun tersebut yang dinilai menghina Mbah Moen:

"Turut berduka cita yang sedalam-dalamnya atas kematian si Mumun Zibair. Alhamdulillah populasi NU berkurang, saya orang Muhammadiyah, tak ada gunanya saya berduka atas kematian orang NU."

Baca Juga:Cerita Putri Gus Dur Mengenang Kebesaran Hati Mbah Moen Saat di Makkah

[Facebook]
[Facebook]

Sekelompok warga yang tergabung dalam Santri Malang Raya melaporkan pemilik akun Facebook tersebut kepada Polres Malang.

”Surat laporan tertanggal 9 Agustus 2019 itu ditandatangani Ketua GP Ansor Kota Malang Nur Junaedi Amin, Komandan Satkorcab Banser Sarbini, Ketua Barisan Gus Dur Dimas Lokajaya, dan Ketua Aswaja Malang Raya Isa La Tansaa,” kata Kapolres Malang Kota Ajun Komisaris Besar Asfuri, Sabtu (10/8/2019).

Terpisah, Kasubbag Humas Polres Malang Kota Ipda Ni Made Seruni Marhaeni membenarkan adanya laporan tersebut.

Kekinian, pihak terlapor sudah dibawa ke markas untuk diperiksa oleh penyidik Satreskrim Polres Malang Kota.

"Benar. Terlapor sudah kami proses," ujarnya singkat.

Baca Juga:Anak Gus Dur: Saat Lebaran Ada Habib Bilang Usia Mbah Moen Tidak Lama Lagi

Sementara Ketua GP Ansor Kota Malang Nur Junaedi Amin mengatakan,"Pelaporan ini agar bisa jadi pelajaran bagi pelaku tindakan ujaran kebencian. Sebab, unggahan seperti itu memancing keributan SARA.”

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak