Kisah Balita Peluk Jasad Ayah, Tetangga Tak Melihat Ada Keanehan Sebelumnya

Hingga akhirnya, tercium bau seperti bangkai dari area rumah tersebut.

Chandra Iswinarno
Kamis, 15 Agustus 2019 | 21:00 WIB
Kisah Balita Peluk Jasad Ayah, Tetangga Tak Melihat Ada Keanehan Sebelumnya
Rumah Almarhum Fauzi di Perumahan Kaliwining Asri Blok C, Kecamatan Rambipuji, Kabupaten Jember. [Suara.com/Nur Qomariyah]

SuaraJatim.id - Temuan balita memeluk jasad ayahnya di Perumahan Kaliwining Asri Blok C, Kecamatan Rambipuji, Kabupaten Jember, membuat geger warga di permukiman tersebut.

Meski begitu, tetangga yang berada di sekitar rumah tersebut mengaku tidak ada yang aneh sebelum ditemukannya jasad Aan Junaidi (40) yang akrab disapa Fauzi tersebut.

"Mulai dari Minggu pagi sudah tidak kelihatan keluar rumah," ungkap seorang tetangga Fauzi, Anik (36) saat ditemui Suara.com pada Kamis (15/8/2019).

Anik mengakui, sebelum mengetahui jasad Fauzi sudah membusuk, warga tidak melihat adanya tanda-tanda dari rumah yang didiami Fauzi. Hingga akhirnya, tercium bau seperti bangkai dari area rumah tersebut.

Baca Juga:Tinggal Berdua, Balita Ini Ditemukan Peluk Ayah yang Sudah 3 Hari Meninggal

"Kita tidak curiga sampai tercium bau kayak bangkai itu," lanjut Anik.

Lantaran bau busuk yang makin menyengat di sekitar rumah korban serta suara tangisan bayi. Akhirnya ada beberapa tetangga korban mencoba mengintip melalui pagar rumah yang tertutup rapat. Setelah mulai curiga, salah satu warga kemudian melaporkan kejadian ke Polsek Rambipuji.

Untuk diketahui, ketika pintu rumah tersebut dibuka paksa, warga kemudian melihat balita berinisial N berusia 14 bulan yang merupakan anak Fauzi menangis sembari memeluk ayahnya yang ternyata sudah meninggal dunia diperkirakan tiga hari sebelumnya. Jasad sang ayah kala itu sudah membusuk.

Kanit Reskrim Polsek Rambipuji Aipda M Rohmat mengatakan, Fauzi meninggal dunia karena sakit. Ia menuturkan, hal tersebut diketahui setelah hasil visum luar menunjukkan tak ada tanda-tanda kekerasan.

"Itu kesimpulan sementara, kemungkinan karena sakit. Keluarga tak mengizinkan autopsi, itu istrinya tak mengizinkan, mengirim WA dari Taiwan," tuturnya.

Baca Juga:Penipuan 59 Calhaj, Polda Jatim Buru Syaifullah yang Mengaku Dari Kemenag

Kontributor : Nur Qomariyah

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini