SuaraJatim.id - Selain memasang spanduk bertuliskan 'Siapapun Yang Datang Kami Tolak', penghuni asrama mahasiswa Papua di Jalan Kalasan Nomor 10 Surabaya, Jawa Timur juga sempat usir awak media yang berada di depan asrama.
Dari pantuan Suara.com, Selasa (20/8/2019) sore, penghuni asrama Mahasiswa Papua sempat terlihat menampakkan diri keluar sambil berteriak meminta awak media untuk pergi dari lokasi tersebut.
"Sudah, jangan berkumpul di sini, bubar bubar," pekik salah satu penghuni asrama.
Sebelumnya, salah satu awak media, kontributor televisi Nasional, sempat merekam video suasana terkait keberadaan spanduk penolakan tamu di asrama mahasiswa Papua di Jalan Kalasan. Saat itu, muncul 3 orang dari dalam asrama mahasiswa Papua dan meminta menghapus gambar.
Baca Juga:Kerusuhan Manokwari, Jokowi: Emosi Boleh Tapi Memaafkan Itu Lebih Baik
Beruntung, awak media lainnya datang sehingga tak permintaan rekaman gambar suasana asrama mahasiswa Papua itu terjadi dihapus.
"Ya enggak mau lah, kan saya ambil gambar suasana Jalan Kalasan, bukan ambil gambar di dalam Wisma," kata wartawan tersebut.
Hingga berita ini dinaikkan, spanduk penolakan tamu di pintu gerbang asrama Mahasiswa Papua di kawasan Kalasan masih tetap terpasang.
Diketahui, penghuni Asrama Papua di Surabaya sempat dikepung ormas lantaran diduga telah melakukan perusakan dan pembuangan bendara Merah Putih ke selokan. Bahkan, aparat kepolisian sempat menangkap sebanyak 43 mahasiswa Papua setelah menyantroni asrama tersebut. Sebelum dilakukan penangkapan, polisi sempat menembakkan gas air mata ke asrama mahasiswa Papua.
Namun, setelah sempat dilakukan pemeriksaan, polisi kembali melepas puluhan mahasiswa Papua lantaran dianggap tak terbukti melakukan perusakan bendera.
Baca Juga:Jokowi: Saya Tahu Mace Pace di Papua dan Papua Barat Tersinggung
Kontributor : Dimas Angga Perkasa