SuaraJatim.id - Peristiwa teror yang dilakukan pelaku tak dikenal kepada mahasiswa Papua di Surabaya, dengan melempar tiga ekor ular jenis piton di dalam karung ke Asrama Mahasiswa Papua di Jalan Kalasan Nomor 10, masih menjadi misteri.
Meski begitu, Wali Kota Surabaya Tri Risma Harini enggan berkomentar banyak mengenai hal tersebut.
Saat ditemui Suara.com, Walkot Risma tidak mengungkapkan banyak kata.
"Hal itu sudah dianu (disidik) oleh pihak Kepolisian," ujarnya sambil berlalu dengan terburu-buru usai mengikuti acara Rakom Nasional Slum Upgrading Program di Hotel Wyndham Surabaya pada Senin (9/9/2019).
Baca Juga:Wawali Kota Surabaya: Teror Ular ke Asrama Mahasiswa Papua Ganggu Keamanan!
Untuk diketahui, asrama yang dihuni mahasiswa asal Papua di Jalan Kalasan 10 Kota Surabaya tersebut menerima tiga ular piton pada Senin (9/9/2019) pagi.
"Pagi tadi saat masih gelap, ada empat orang berpakaian preman berhenti di depan asrama, mereka masukan ular, ada tiga ekor itu di dalam karung terbuka," ujar seorang penghuni Asrama Papua di Surabaya, Yoab Orlando.
Ular yang dilempar ke dalam asrama sebanyak tiga ekor. Ular pertama jenis piton yang dimasukkan ke dalam karung beras ukuran 15 kilogram. Sisa ular lainnya di dalam karung kain.
"Kalau di dalam karung itu satu ekor, itu besar sekali, terus kalau tiganya itu di dalam kain, baru dilempar langsung ke dalam, kainnya tidak diikat keras, langsung ularnya tercerai itu (terlepas)," ungkap Yoab.
Kontributor : Dimas Angga Perkasa
Baca Juga:Polda Jatim Duga Ada Skenario Dibalik Teror Ular di Asrama Mahasiswa Papua