Akibatnya Sai'in mengalami luka hampir disekujur tubuhnya. Yang paling parah, luka bacok di bagian pelipis kanan termasuk di lengan kanan dan kiri bekas sabetan benda tajam.
Heri, yang sehari-hari bekerja sebagai penyadap nira kelapa, dikenal sebagai pembuat onar di kampungnya. Selain sering mengonsumsi obat terlarang, dia beberapa kali mengancam akan membunuh sejumlah tetangganya.
Malam hari usai peristiwa penganiayaan, sejumlah tokoh warga Karangbendo membuat pernyataan tertulis di Mapolsek Pinggok yang isinya menolak Heri tinggal kembali di kampung tersebut.
Sementara itu, Humas RSUD Mardi Waluyo Blitar, Yossy Dyah, mengatakan Sai'in yang kini dirawat di unit perawatan intensif sudah siuman. Yossy mengatakan pasien korban penganiayaan oleh anak kandungnya itu akan segera dipindahkan ke ruang rawat reguler.
Baca Juga:Sebelum Bakar Korban di Gubuk, Pelaku Bacok Nenek hingga Tidak Bergerak
Kontributor : Agus H