2 Mahasiswa Tewas, Aktivis Muhammadiyah: Kami Tuntut Kapolri Tito Mundur!

"IMM dilibatkan dalam pengusutan kasus penembakan, saat ini masih proses investigasi ada gabungan dari IMM dan AMM, juga keluarga. Sampai hari ini belum ada informasi."

Agung Sandy Lesmana
Senin, 30 September 2019 | 15:58 WIB
2 Mahasiswa Tewas, Aktivis Muhammadiyah: Kami Tuntut Kapolri Tito Mundur!
Angkatan Muda Muhammadiyah (AMM) Jawa Timur menggelar aksi di depan Mapolda setempat, Senin (30/9/2019). (Suara.com/Achmad Ali).

SuaraJatim.id - Ratusan mahasiswa dari Angkatan Muda Muhammadiyah (AMM) Jawa Timur menggelar aksi di depan Mapolda setempat, Senin (30/9/2019). Mereka menuntut penuntasan kasus penembakan terhadap mahasiswa di Kendari, Sulawesi Tenggara.

Ketua DPD IMM Jawa Timur Andreas Susanto dalam orasinya, mendesak Kapolri Jenderal Tito segera melakukan tindakan tegas dengan menuntaskan kasus penembakan terhadap dua mahasiswa Universitas Halu Oleo (UHO) Randi (21) dan Muh Yusuf Kardawi (19) saat unjuk rasa di gedung DPRD Sultra.

Angkatan Muda Muhammadiyah (AMM) Jawa Timur menggelar aksi di depan Mapolda setempat, Senin (30/9/2019). (Suara.com/Achmad Ali).
Angkatan Muda Muhammadiyah (AMM) Jawa Timur menggelar aksi di depan Mapolda setempat, Senin (30/9/2019). (Suara.com/Achmad Ali).

"Segera usut penembakan terhadap Randi dan Yusuf. Apabila tak diusut kematian mereka, kami menuntut Tito mundur dari Kapolri," kata Andreas.

Sebelumnya, pihak kepolisian telah melibatkan IMM dalam proses investigasi kasus penembakan dua mahasiswa tersebut. Namun kata Andreas, sampai saat ini pihaknya belum mendapatkan informasi perkembangannya.

Baca Juga:Wiranto Sebut Aparat Tidak Anti Demokrasi, Cuma Anti Kerusuhan

Angkatan Muda Muhammadiyah (AMM) Jawa Timur menggelar aksi di depan Mapolda setempat, Senin (30/9/2019). (Suara.com/Achmad Ali).
Angkatan Muda Muhammadiyah (AMM) Jawa Timur menggelar aksi di depan Mapolda setempat, Senin (30/9/2019). (Suara.com/Achmad Ali).

"IMM dilibatkan dalam pengusutan kasus penembakan, saat ini masih proses investigasi ada gabungan dari IMM dan AMM, juga keluarga. Sampai hari ini belum ada informasi," ujarnya.

Lebih lanjut, Andreas mengatakan, dalam aksi kali ini, selain mendesak Polri segera memberi sanksi kepada aparat yang menembak Randi, massa aksi juga menolak RUU bermasalah.

Mereka juga mendesak Joko Widodo Presiden untuk aktif memberikan respons terhadap setiap tindakan represif aparat kepolisian kepada mahasiswa dan aktivis. 

Kontributor : Achmad Ali

Baca Juga:Wiranto soal Demo Berdarah di Kendari: Penembaknya Siapa, Tunggu Polisi

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini