"Setelah itu, saya pingin mengabdi kepada masyarakat bisa lewat pendidikan. Dan saya ingin berbagi ilmu dengan menjadi konsultan para bupati yang ingin membangun daerah," ujarnya.
Saat ditanya apa alasan dirinya tak kembali ke politik, Anas menjawab hanya ingin berjalan mengalir saja.
"Mengalir saja, biar hidupnya bahagia. Kalau banyak target mukanya sumpek karena gak tercapai," ucapnya sambil tertawa kecil.
Anas pun memiliki pesan bagi calon-calon yang akan maju untuk menjadi kepala daerah. Diantaranya harus kreatif dan cekatan dalam mengerjakan program-programnya.
Baca Juga:Bupati Banyuwangi Jadi Pembicara PDIP, Hasto: Bukan sebagai Balon
"Karena kedepan daerah daerah juga bersaing semua ngomong pariwisata semua ngomong potensial daerahnya yang hebat. Dan ini perlu di eksekusi dengan cepat," tuturnya.
Menurut Anas, kemajuan yang di dapat Banyuwangi bukan hanya dilakukan oleh pemimpinnya melainkan semua rakyat yang juga mendukung Banyuwangi untuk bisa mewujudkan SDM yang unggul.
"Kalau rakyat tidak dukung Banyuwangi tidak bisa seperti sekarang. Sengotot apapun pemimpin kalau tak mendapatkan dukungan publik ya tidak jadi. Banyuwangi bisa seperti sekarang festival bisa sustain ya karena publik. Kami dapat penghargaan ya karena dukungan publik.
"Kemarin Banyuwangi dapat penghargaan Kabupaten paling inovatif. Itu bukan administrasinya tapi me survei kepuasan rakyat keterlibatan rakyat. Jadi saya melihat disini bahwa dedikasi rakyat," katanya.
Kontributor : Arry Saputra
Baca Juga:Bupati Banyuwangi Batalkan Aturan Wajib Berjilbab di SMP Negeri