BKD Jatim Waspadai Modus Baru dalam Proses Pendaftaran Seleksi CPNS

Anom mengatakan, apabila ada oknum yang mengaku sebagai orang dalam atau pegawai BKD tak segan untuk memecatnya apabila menjalankan praktek calo tersebut.

Chandra Iswinarno
Rabu, 13 November 2019 | 19:26 WIB
BKD Jatim Waspadai Modus Baru dalam Proses Pendaftaran Seleksi CPNS
Loket penerimaan CPNS. [Antara]

SuaraJatim.id - Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Jatim mengingatkan pelamar untuk mewaspadai adanya praktik calo tersebut. Karena pendaftaran CPNS bersifat mandiri dan tidak bisa diwakilkan.

Kepala BKD Jatim Anom Surahno menyebut ada modus baru dalam pendaftaran CPNS ini dengan iming-iming sang calo tak meminta bayaran di awal. Bayaran tersebut akan diminta ketika si pelamar sudah menjadi PNS.

"Ada modus baru, orang itu menjanjikan ndak usah bayar dulu, nanti menyelesaikannya di akhir kalau sudah diterima. Padahal. kalau dia diterima itu hasil dia sendiri, bukan karena orang itu," jelas Anom di Kantor BKD Jatim, Rabu (13/11/2019).

Informasi itu didapatnya dari laporan yang berasal dari dua kabupaten di Jawa Timur yang tengah menggunakan modus seperti itu. Anom pun tak ingin modus serupa terjadi dan semakin meluas.

Baca Juga:Pemprov DKI Jakarta Buka 3.958 Lowongan CPNS, Berikut Jenis Formasinya

"Ini ada modus baru di Kediri dan Tulungagung. Jadi jangan percaya calo. Tidak ada yang bisa menjamin, relawan, Gubernur, bupati, wali kota pun tak bisa karena yang menentukan itu kemampuan kita sendiri," ujarnya.

Anom mengatakan, apabila ada oknum yang mengaku sebagai orang dalam atau pegawai BKD tak segan untuk memecatnya apabila menjalankan praktek calo tersebut.

"Pokoknya kalau ketahuan pasti saya pecat," tegasnya.

Pendaftaran CPNS ini, kata Anom, persyaratannya harus dilakukan sendiri oleh pelamar secara online. Sehingga ketika pelamar lolos administrasi akan mengikuti tas dan joki tak bisa masuk menggantikannya.

"Pelamar juga akan melakukan swafoto saat pendaftaran selesai. Joki tidak bisa menggantikan orang lain saat tes. Caranya cek id card-nya, kalau joki membimbing tidak mungkin," jelasnya.

Baca Juga:Tak Mau Antre dan Cepat Urus SKCK buat CPNS 2019? Coba Layanan Online Ini

Sementara itu, sejak pembukaan pendaftaran CPNS selama tiga hari, tercatat sebanyak 2.362 orang sudah mendaftar. Banyaknya pendaftar ini membuat Jatim masuk lima besar nasional.

Meski sudah masuk angka 2.362 untuk pendaftarnya, namun yang baru submit tak sampai separuhnya. Sebanyak 615 orang yang submit itu diantaranya ada 122 pelamar yang dinyatakan memenuhi syarat, 49 orang tak memenuhi syarat, serta 444 pelamar yang masih belum melakukan verifikasi.

"Masih ada waktu saat masa senggang selama tiga hari usai penutupan pendaftaran untuk mereka yang masih belum memenuhi syarat bisa memperbaiki berkasnya. Mulai 25 November besok mereka bisa memperbaikinya," kata dia.

Anom optimis jika pendaftar seleksi CPNS ini akan mencapai 80 ribu orang. Hal itu berkaca dari tahun lalu yang pendaftarnya mencapai 63 ribu orang. Dan pendaftaran CPNS kali ini juga semakin longgar.

"Seperti akreditasi program studi dan universitas yang dulu harus B, sekarang cukup terakreditasi. Kemudian batas umur juga berubah bagi dokter spesialis yang diperpanjang menjadi 40 tahun," jelasnya.

Apabila benar bisa mencapai 80 ribu pendaftar, lanjut Anom, BKD Jatim berencana menggelar ujian dan tes nya di Gedung Serba Guna Universitas Negeri Surabaya (Unesa). Pasalnya ujian akan berlangsung dengan waktu yang cukup panjang.

"Kalau bisa menembus 80 ribu pelaksanaan ujian dan tesnya bisa 25 hari sampai sebulan," lanjutnya.

Kontributor : Arry Saputra

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini