SuaraJatim.id - Kematian Kasniti (49) yang ditemukan sudah membusuk di indekos laki-laki yang berada di Gang 16, Kelurahan Sidomoro, Kecamatan Kebomas, Kabupaten Gresik menyisakan duka mendalam keluarga yang ditinggalkan.
Suami Kasniti, Mat Hamda nampak syok dengan meninggalnya sang istri. Bapak enam anak yang juga memiliki empat cucu itu sesekali melihat ke arah foto keluarga di dinding rumah duka, Jalan Kramatlangon 69, Gang 4, Nomor 8D Kecamatan Sidokumpul, Gresik.
Terlihat beberapa sanak saudara dan tetangga sedang sibuk menyiapkan masakan untuk acara tahlilan yang dilakukan di rumah duka. Kepada Suara.com, Mat Hamda menceritakan kali terakhir korban pamit sekitar Juni lalu untuk suatu keperluan.
Setelah berpamitan, Mat Handa yang telah menunggu hingga lima hari lamanya korban tidak pulang merasa kebingungan. Kemudian bersama sanak saudara, dia berusaha mencari keberadaan korban ke beberapa kerabat dan teman namun tidak ketemu.
Baca Juga:Identitas Mayat Perempuan yang Tewas Membusuk Dalam Kamar Indekos Terungkap
"Setelah saya tunggu hingga lima hari tidak pulang. saya mulai curiga dan khawatir, kemudian bersama kerabat mencari keberadaan korban tapi hasilnya nol," katanya saat ditemui di rumahnya pada Jumat (6/12/2019).
Tak hanya itu, Mat Hamda juga telah melaporkannya kepada pihak kepolisian setelah mencari kemana-mana. Bahkan, sampai menyebarkan informasi di sosial media melalui grup Facebook terkait hilangnya Kasniti.
"Saya dan keluarga juga berusaha mencari keberadaan istri saya ke mana-mana. Bahkan membuat laporan kehilangan orang ke pihak kepolisian juga menyebar informasi ke grup facebook. Tahu-tahu Tuhan berkehendak seperti ini."
Kini, dia hanya bisa berharap kepolisian bisa mengungkap kasus kematian istrinya dan memberikan hukuman yang setimpal kepada pelakunya.
"Jika mati dibunuh, saya berharap polisi bisa menangkap dan memberi hukuman yang setimpal kepada pelaku."
Baca Juga:Identitas Mayat Perempuan yang Membusuk di Kamar Kos Pria Masih Misterius
Sementara itu, tetangga Kasniti, Jumiati mengatakan, korban sehari-hari bekerja sebagai tukang pijat panggilan. Kasniti hanya melayani jasa pemijatan ketika ada yang menelepon atau memesan jasanya.
"Ya biasanya memijat kalau ada yang pesan melalui telepon, kan tidak mesti kapan dapat ordernya. Ya kalau pelanggan ada yang telepon baru keluar," ujarnya.
Sementara, Kasatreskrim Polres Gresik AKP Panji Pratistha Wijaya mengatakan pihaknya sudah memeriksa saksi-saksi dan mengumpulkan beberapa barang bukti. Namun, pihaknya belum berani memastikan penyebab kematian korban antara dibunuh atau mati sendiri.
"Tunggu saja, kita akan terus dalami penyebab kematian korban, apakah dibunuh atau mati sendiri. Kita masih menunggu hasil otopsi dari dokter,” katanya.
Kontributor : Tofan Kumara