Mojokerto Langganan Banjir, Camat Minta Dibangun Sodetan Kali Lamong

Camat Dawarblandong Norman Handhito mengatakan ada dua institusi yang berbeda di sepanjang Kali Lamong yang melintasi wilayah Kabupaten Mojokerto.

Pebriansyah Ariefana
Selasa, 07 Januari 2020 | 14:09 WIB
Mojokerto Langganan Banjir, Camat Minta Dibangun Sodetan Kali Lamong
Banjir Mojokerto (BeritaJatim)

SuaraJatim.id - Pemerintah Kabupaten Mojokerto diminta membangun sodetan atau saluran pengalih air sungai dari Kali Lamong di Kecamatan Dawarblandong, Kabupaten Mojokerto. Sebab selama ini kawasan itu banjir karena luapan Kali Lamong.

Banjir di sana terjadi saban tahun. Sodetan itu diharapkan bisa dibangun tahun 2020 ini. Camat Dawarblandong Norman Handhito mengatakan ada dua institusi yang berbeda di sepanjang Kali Lamong yang melintasi wilayah Kabupaten Mojokerto.

“Pemkab Mojokerto yang terkena wilayah dan BBWS Bengawan Solo yang memiliki sungainya sehingga diperlukan sinergi,” ungkapnya di Dawarblandong, Selasa (7/1/2019).

Masih kata Camat, pihak Pemprov Jawa Timur sudah memiliki solusi untuk mengatasi banjir tahunan yang terjadi akibat luapan Kali Lamong. Pasalnya, banjir tak hanya mengenangi wilayah Mojokerto, namun juga wilayah Gresik. Pemprov Jawa Timur akan membuat sodetan di sepanjang Kali Lamong.

Baca Juga:Mojokerto Diterjang Banjir Luapan Kali Lamong

“Kemarin rapat staf, saya sudah tanyakan Wabup dan mengatakan jika Wagub sudah punya solusi yakni membuat sodetan di sepanjang Kali Lamong. Dibutuhkan lahan di daerah Lamongan yakni sekitar 26 hektar yang diperlukan. Itu upaya yang akan dilakukan pemerintah, kita menunggu seperti apa,” katanya.

Namun pihaknya berharap, di wilayahnya ada langkah sebelum langkah permanen yang dilakukan Pemprov Jawa Timur. Yakni normalisasi agar setiap tahun tidak seperti banjir langganan di wilayah Kecamatan Dawarblandong, Kabupaten Mojokerto.

“Wagub menganggarkan tahun ini untuk pengadaan tanah, untuk sodetan. Banjir disini agak lama, karena banjir sifatnya genangan, bukan air bah. Datang pelan, surut pelan. Upaya yang kita lakukan yakni pasca bencana yakni memantau situasi bencana seperti dapur umum,” ujarnya.

Camat menambahkan, saat ini didirikan dapur umum di lokasi banjir karena warga masih bisa memasak. Menurutnya, warga sebelumnya antisipasi karena sesuai mitigasi dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Mojokerto cuaca pancaroba sehingga diharapkan warga siaga bencana.

Baca Juga:Saluran Pipa Putus, Tempat Wisata di Mojokerto Ditutup

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini