Alfian mengaku sudah berkonsultasi pada pakar biologi Universitas Negeri Jember (Unej) mengenai kemungkinan sebab munculnya bunyi pada tanaman. Selain gesekan, suara juga bisa bersumber dari aktivitas di dalam lubang-lubang antara serat kayu pohon.
Ia kemudian mengimbau agar masyarakat lebih percaya pada penjelasan rasional dari pakar biologi daripada percaya hal mistis. Sementara garis kuning akan dilepas 3 hari kemudian setelah kegiatan mistis di lokasi pohon menangis reda.
"Police line bukan untuk melakukan penyidikan, tapi untuk menghindari kegiatan magic dan mistik," kata Alfian.
Sebelumnya diberitakan pohon menangis telah menggegerkan warga Kecamatan Puger, Jember. Pohon mengeluarkan suara tangis sendu seorang wanita hingga dianggap sebagai pohon menangis.
Baca Juga:Setelah Artis, Perancang Busana Senior Adjie Notonegoro Datangi Polda Jatim
Kontributor : Ahmad Su'udi