SuaraJatim.id - Banjir bercampur lumpur dan material lainnya menyapu satu jembatan di Desa Gading Kulon Kabupaten Malang Jawa Timur pada Kamis sore (30/1/2020). Akibatnya, jembatan penghubung dua desa tersebut ambrol.
Dinas PU Bina Marga Kabupaten Malang langsung melakukan penanganan sementara dengan mengerahkan satu unit excavator, Jumat pagi (31/1/2020). Puing-puing jembatan bakal dibersihkan untuk selanjutnya dipasang jembatan sementara terbuat dari bambu.
"Jembatan sementara ini nanti khusus sepeda motor saja. Untuk kendaraan besar disarankan ke jalan utama Desa Tegalweru," kata Kepala Dinas PU Bina Marga Kabupaten Malang Romdoni saat ditemui di lokasi.
Romdoni melanjutkan, jembatan memang baru saja beroperasi. Sebab, dibangun dengan anggaran tahun 2019 lalu senilai Rp 400 juta. Meskipun demikian, ambrolnya jembatan murni akibat bencana alam.
Baca Juga:Pasca Banjir Bandang di Ijen, Jalan Bondowoso ke Puncak Tetap Dibuka
"Sungai ini baru pertama kali banjir sebesar itu. Karena kekuatan banjir sampai mengikis bagian pondasi sedalam dua meter," urainya.
Ia menambahkan, banjir besar bercampur lumpur dan material lainnya juga akibat pasca kemarau, tahun lalu. Beberapa titik hutan di kawasan Gunung Butak terbakar hebat.
"Kemarau kemarin kan banyak kebakaran," jelasnya.
Lantas kapan jembatan akan dibangun ulang, pihaknya masih akan melakukan rapat koordinasi.
"Setelah ini kami koordinasikan dulu," ujarnya.
Baca Juga:Banjir Bandang Bondowoso Surut, Lumpur Tebal Selimuti Rumah Warga
Kontributor : Aziz Ramadani