SuaraJatim.id - Bandar Udara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali disemprot cairan desinfektan. Manajemen PT Angkasa Pura I (Persero) melibatkan Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas I Denpasar melakukan desinfeksi terhadap bangunan terminal serta fasilitas bandara.
Ini sebagai langkah antisipasi potensi penyebaran COVID-19 atau virus corona.
"Pada prinsipnya, kami beserta seluruh instansi komunitas Bandara Ngurah Rai telah menerapkan upaya ketat dalam memitigasi potensi penyebaran virus corona," ujar General Manager PT Angkasa Pura I (Persero) Bandar Udara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Herry A.Y. Sikado, di, Badung, Selasa (3/3/2020) malam.
Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas I Denpasar menerjunkan lima personel yang melakukan penyemprotan cairan disinfektan di area terminal domestik dan internasional dalam proses desinfeksi.
Baca Juga:Viral Pasien Positif Corona Tak Diberitahu Kondisinya, Ini Kata Dirut RSPI
Desinfeksi dilakukan terhadap bangunan terminal serta fasilitas Bandara Ngurah Rai yang dinilai sering bersentuhan langsung dengan pengguna jasa bandar udara.
Herry Sikado mengatakan, setelah adanya pasien positif terjangkit virus corona di Jakarta, pihaknya langsung melakukan eskalasi upaya dalam hal pencegahan penyebaran virus itu salah satunya dengan menyemprotkan cairan disinfektan.
Menurut dia hal tersebut juga dinilai cukup menantang karena dilakukan bersamaan dengan operasional bandara. Namun ia menegaskan, proses desinfeksi itu tidak mempengaruhi tingkat pelayanan terhadap pengguna jasa bandara.
"Hal ini juga merupakan tindakan preventif, ada maupun tidak ada, kami selaku pengelola bandara wajib melaksanakan proses desinfeksi untuk membersihkan fasilitas di terminal, terutama yang sering disentuh oleh pengguna jasa," katanya.
Sejumlah fasilitas terminal yang disemprot cairan disinfektan itu diantaranya adalah, tray atau wadah bagasi penumpang pada mesin pemindai bagasi di Screening Check Point (SCP), meja konter lapor diri, troli bagasi, pegangan eskalator, tombol elevator.
Baca Juga:Tips Hidup Bersih Agar Tercegah dari Virus Corona
Bangku dan tempat duduk penumpang di boarding lounge dan boarding gate, tombol flush pada toilet, switch dan keran wastafel, fasilitas penanganan bagasi, area bermain anak-anak, fasilitas internet corner, ruangan musholla, keran air minum serta tempat sampah.
"Pengguna jasa bandar udara sangat sering bersentuhan tangan secara langsung dengan fasilitas-fasilitas tersebut. Untuk itu, kami bersihkan dengan mekanisme desinfeksi ini untuk mengurangi risiko serta potensi penularan COVID-19 di bandara," jalas Herry.
Sementara itu, Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas I Denpasar, Lucky M. Tjahjono, menjelaskan, desinfeksi itu juga bertujuan untuk meningkatkan kepedulian terhadap kebersihan.
"Karena faktor kebersihan lingkungan itu sangat menentukan kesehatan. Hal ini juga merupakan promosi hidup sehat," katanya.
Kegiatan serupa menurutnya juga akan dilakukan di pintu masuk Pulau Dewata lainnya yaitu di Pelabuhan Benoa. Pihaknya juga telah melakukan berbagai upaya pengawasan lain untuk mengantisipasi penyebaran COVID-19.
"Semua upaya telah kami lakukan, dari Health Alert Card, pemindaian suhu tubuh menggunakan thermal scanner dan sekarang faktor lingkungannya kami intervensi," ujarnya.
Pulang dari Bali, 1 Penumpang Malindo Air asal Autralia Positif Corona
Pemerintah Negara Bagian Victoria, Australia, mengonfirmasi satu warganya positif terjangkit virus corona setelah mengunjungi Bali, Indonesia.
Kekinian, pemerintah Victoria sedang mencari data seluruh penumpang pesawat Malindo Air rute Denpasar – Melbourne pada penerbangan Jumat, 28 Februari 2020. Sebab, satu warga positif corona itu adalah penumpang pesawat tersebut.
Penumpang perempuan berusia 30-an tahun ini baru kembali dari Iran melalui Bali, dan pulang ke Melbourne menggunakan Malindo Air nomor penerbangan OD 177 yang mendarat di Melbourne, pukul 6 pagi.
Pihak berwenang kini meminta para penumpang lainnya untuk segera menghubungi pihak otoritas untuk tindakan lebih lanjut.
Menurut kepala otoritas kesehatan Victoria, Dr Brett Sutton, setibanya di Melbourne, perempuan ini ke rumahnya dengan menggunakan mobil pribadi.
“Belakangan dia didiagnosis terinfeksi penyakit COVID-19, dan kekinian sedang dalam pemulihan dengan gejala ringan,” kata dia seperti diberitakan ABC.
Dr Sutton menegaskan, seluruh penumpang yang duduk satu hingga dua baris di kiri-kanan perempuan ini agar melakukan karantina di rumah masing-masing.
Namun, ia mengakui pihaknya tidak memiliki daftar penumpang pesawat Malindo tersebut.
Pemerintah Australia, katanya, kini berusaha untuk mendapatkan daftar penumpang ini sesegera mungkin.
"Tentu saja kami berharap agar segera mendapatkan manifest penumpang jika bisa diurus segera," kata Dr Sutton.
Namun untuk berjaga-jaga, seluruh penumpang yang menggunakan penerbangan tersebut diminta menghubungi Desk COVID-19 Depkes Victoria di nomor 1800675398.
Menurut Dr Sutton, perempuan ini sudah merasakan gejala-gejala sakit ketika akan naik pesawat dari Bali.
Sabtu malam atau sehari setelah tiba di Melbourne, ia datang ke rumah sakit dan dipastikan terjangkit virus corona dipastikan, hari Minggu (1/03).
"Hanya kontak dekat dalam jangka waktu cukup lama membuat seseorang berisiko," jelas Dr Sutton.
"Dan kasus ini masih pada tahap awal, sehingga menurut saya kemungkinannya tidak banyak penumpang lainnya yang akan kena risiko," tambahnya.
Sebelumnya diberitakan, seorang penumpang asal Iran yang juga transit di Bali dengan tujuan Selandia Baru, dinyatakan positif terjangkit Virus Corona.
Hingga saat ini Indonesia menyatakan masih belum ada kasus virus corona yang terjadi. (Antara)