SuaraJatim.id - Ardian Erga Mardani sudah menjual istrinya sebanyak 9 kali lewat akun Twitter Pasutri Solo yang dia buat. Pembeli sang istri cukup membayar sejumlah uang dengan mentransfer ke rekeningnya.
Mardana yang berusia 28 tahun itu menjual istrinya, S yang masih berusia 23 tahun dengan harga Rp 1,5 juta sampai Rp 6 juta. Itu pun tergantung kesepakatan.
Dihadapan awak media, Mardani mengaku telah sembilan kali melakukan transaksi diberbagai kota. Masing-masing di Jakarta, Solo, dan Tuban. Mardani mengaku jual istrinya untuk melakukan seks foursome.
"Kalau sudah sepakat dengan harganya, kami minta berapa persen uangnya untuk ditransfer ke ATM. Uang itu kita gunakan untuk ongkos transportasi dan biaya hotel," terang Mardani sambil tertunduk malu saat digelandang petugas Polres Tuban.
Baca Juga:Polisi Gerebek Prostitusi Online Gay di Semarang, Sita Wig dan Bra
Pelaku berdalih tidak pernah memaksa istrinya untuk melakoni bisnis lendir tersebut. Namun karena faktor ekonomi dan keinginannya melakukan fantasi seksualnya akibat seringnya menonton video porno.
"Selain mencari fantasi seks, kami juga belum punya anak selama dua tahun menikah," pungkasnya.
Aksi seks liarnya itu dibongkar Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Tuban. Polisi mengungkap kasus prostitusi online Mardani ini.
Kapolres Tuban, AKBP Ruruh Wicaksono menuturkan penggrebekan kasus prostitusi online ini bermula dari informasi masyarakat, bahwa ada tindakan asusila disebuah hotel. Kemudian polisi melakukan penyelidikan dengan target yang telah ditetapkan.
"Para pelaku memang sudah check-in di Fave Hotel Tuban dengan nomor kamar 211" jelas AKBP Ruruh saat press release di Mapolres belum lama ini.
Baca Juga:Dipaksa Jadi Admin Prostitusi, Korban Diancam Akan Diperkosa Ramai-ramai