Menurutnya, oknum dosen yang melakukan acaman itu merupakan dosen Tadris Matematika yang mengajar mata kuliah semester enam.
Diakuinya, dengan adanya ancaman tersebut, mahasiswa secara psikologis merasa terganggu dan merasa tidak nyaman.
"Kita kan tahu sendiri, sekarang itu kan jamannya teknologi. Jangankan itu, kita update status satu menit saja dan baru dilihat dua orang saja sudah bisa menyebar."
MS menilai, tersebarnya hasil bidik layar berisi informasi hoaks itu bukan salah mahasiswa dalam grup percakapan, melainkan dosen MK sendiri.
Baca Juga:Bisnis Kaesang Pangarep Anak Presiden Jokowi Diserang Hoaks
"Kalau berita yang di-screenshoot itu benar urgent dan tidak boleh dikonsumsi oleh mahasiswa, kenapa kok harus dikirim ke grup," tanyanya.
Menurutnya, psikologis masing-masing mahasiswa itu berbeda, ada yang kuat dan ada yang tidak dengan ancaman tersebut.
Apalagi, kata dia, dosen yang bersangkutan diduga juga menuduh temannya yang mengupdate status menggunakan screenshot itu yang juga dia mengambil dari statusnya orang lain.
"Saya juga tidak terima kalau teman saya itu dituduh yang menyebarkan screenshoot itu," kata dia.
Sampai berita ini ditulis, pihak IAIN Jember belum ada yang berhasil dikonfirmasi.
Baca Juga:Kemakan Hoaks Obat Covid-19, Warga Vietnam Makan Daging Kucing Hitam