SuaraJatim.id - Sebanyak 16 santri Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Fatah di Desa Temboro, Kecamatan Karas, Kabupaten Magetan positif virus corona. Mereka menjalani masa isolasi atau perawatan di komplek ponpes setempat yang disediakan khusus bagi para santri tersebut.
Juru Bicara Tim Gugus Tugas Penanganan COVID-19 Kabupaten Magetan Saif Muchlissun mengatakan belasan santri positif COVID-19 tersebut tidak dirawat di rumah sakit karena semuanya dalam kondisi sehat atau masuk dalam kategori orang tanpa gejala (OTG).
"Meski dalam kondisi OTG, di ruang isolasi belasan santri tersebut tetap mendapat pengawasan ketat dari petugas medis," ujar Muchlis, sapaan akrab Saif Muchlissun kepada wartawan di Magetan, Senin malam.
Menurut dia, dari 16 santri positif COVID-19 yang diisolasi tersebut, sebanyak sembilan di antaranya merupakan warga negara asing (WNA) dan sisanya WNI dari sejumlah daerah di Tanah Air.
Baca Juga:Terjadi Polemik Nepotisme di PT LIB, Begini Tanggapan Ketum PSSI
Rinciannya adalah delapan warga negara Malaysia dan satu Thailand. Sedangkan sisanya yang tujuh orang merupakan warga Indonesia. Yakni dari daerah, Magetan, Lampung, Lombok, Kendari, Makassar, dan Temanggung.
"Isolasi penting dilakukan agar penyebaran virus corona tidak semakin meluas di lingkungan pondok pesantren. Untuk santri asal Malaysia, rencananya akan pulang Senin ini. Tapi karena dinyatakan positif, maka akan dirawat dulu sampai sembuh," kata Mucchlis yang juga sebagai kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Magetan itu.
Ia menjelaskan, saat ini Pemkab Magetan sedang fokus untuk memutus rantai penyebaran virus corona di area ponpes dan wilayah Desa Temboro. Karenanya pemkab telah melakukan penanganan sesuai protokol kesehatan yang berlaku.
Sebenarnya, sebelum para santri itu dipulangkan dari ponpes, pihak Dinas Kesehatan Magetan sudah melakukan pemeriksaan kesehatan terlebih dahulu. Namun memang diakuinya, pemeriksaan saat itu hanya tes kesehatan dasar dan bukan "rapid test". Hal itu karena ketersediaan alat rapid test yang terbatas.
Baru, setelah Pemerintah Malaysia mengonfirmasi terdapat sebanyak 43 santrinya yang positif COVID-19 setelah pulang dari ponpes di Temboro, rapid test dilakukan dengan bantuan alat dari Pemprov Jatim.
Baca Juga:Tawarkan Uang Rp 10 Juta untuk Batalkan Puasa, YouTuber Ini Dicibir Publik
Dia juga menyebut bahwa mobilitas di ponpes sebelumnya memang sangat tinggi. Dan hal itu saat ini sudah diantisipasi oleh pihak pondok. Pihak pondok kini sudah tidak menerima tamu dari luar. Selain itu, para santri juga sudah dipulangkan lebih awal.
- 1
- 2