Dokter Muda Corona di Surabaya Meninggal karena Pasien COVID-19 Tak Jujur

Dokter Indra tertuluar virus corona, dia menderita asma.

Pebriansyah Ariefana
Selasa, 28 April 2020 | 13:19 WIB
Dokter Muda Corona di Surabaya Meninggal karena Pasien COVID-19 Tak Jujur
Ucapan turut berduka cita untuk dr. Berkatnu Indrawan Janguk, yang meninggal merawat pasien tidak jujur terkena Covid-19. (ist)

"Dia memang punya penyakit bawaan asma, terus kemudian kemarin itu awal swabnya positif COVID-19, terus dirawat sembuh sudah. Kemudian, swabnya negatif tiga kali," kata Febria Rachmanita.

Bahkan, kata Febria, beberapa hari terakhir saat dirawat di ICU RSUD dr. Soewandhie, kondisi Dokter Indra membaik. Bahkan, Senin (27/4/2020) pagi kondisinya juga membaik. Namun kemudian, terjadi pembengkakan pada jantungnya sehingga meninggal dunia sekitar pukul 17.46 WIB.

Febria mengatakan Dokter Indra sebelum berpulang adalah dokter yang menangani pasien COVID-19 asal Pemalang. Namun karena pasien tersebut tidak mengaku kalau positif COVID-19, akhirnya almarhum ikut terpapar.

Padahal pertama kali almarhum ambil swab itu tiga minggu yang lalu dan hasilnya positif. Terus melakukan dua kali tes swab dan dinyatakan negatif. Tapi, ternyata tubuhnya tidak bisa membentuk imun sehingga nyawanya tidak tertolong.

Baca Juga:99% Biro Wisata di Jogja Tutup Akibat Wabah Virus Corona

Menurut dia, karena Dokter Indra memiliki riwayat asma sehingga dimungkinkan seringkali membuka masker pada saat merawat pasien. Hal inilah yang kemudian Dokter Indra cepat tertular virus corona penyebab COVID-19.

Namun begitu, Febria berharap untuk ke depannya tidak ada lagi pejuang medis baik itu dokter maupun perawat yang terpapar hingga kehilangan nyawanya saat menangani pasien COVID-19.

"Perawat dan dokter adalah garda terdepan. Walaupun mereka menggunakan APD (alat pelindung diri) lengkap, tapi saya berharap tidak ada lagi pejuang medis yang terpapar hingga meninggal," katanya.

Tenaga medis di Surabaya yang sebelumnya meninggal dunia akibat COVID-19 adalah Hastuti Yulistiorini, perawat senior di RS Siloam Hospital Surabaya. Hastuti meninggal dunia pada 16 April 2020.

Kasus adanya pasien tidak jujur sebelumnya juga telah terjadi di RSUP dr. Kariadi Semarang pada 17 April 2020. Saat itu ada sekitar 46 tenaga medis terdiri dari dokter spesialis, perawat, tenaga penunjang medis hingga non-medis di rumah sakit setempat terpapar COVID-19.

Baca Juga:CEK FAKTA: Benarkah Kim Jong Un Meninggal dan Terbaring di Peti Mati?

Kepada petugas, pasien yang datang berobat tersebut tidak mengatakan bahwa dirinya baru saja berpergian dari zona merah COVID-19. Akibatnya puluhan tenaga medis tersebut tertular sehingga harus menjalani isolasi mandiri di Hotel Kesambi Hijau, Semarang selama 14 hari.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini