Tradisi Patongan Tompoan di Jember, Agar Bisa Makan Daging Tiap Lebaran

Olahan daging sapi seolah menjadi santapan wajib bagi sebagian masyarakat muslim di Hari Raya Idul Fitri.

Pebriansyah Ariefana
Minggu, 24 Mei 2020 | 20:24 WIB
Tradisi Patongan Tompoan di Jember, Agar Bisa Makan Daging Tiap Lebaran
Tradisi Patongan Tompo’an di Jember (Jatimnet)

SuaraJatim.id - Di Jember ada tradisi Patongan Tompo’an, yaitu menabung beli sapi untuk hidangan Lebaran. Olahan daging sapi seolah menjadi santapan wajib bagi sebagian masyarakat muslim di Hari Raya Idul Fitri.

Tak heran, jika menjelang Lebaran, harga daging sapi melambung. Masyarakat di Desa Sidomukti, Kecamatan Mayang, Jember punya siasat tersendiri untuk menyiasati hal tersebut. Yakni dengan tradisi Patongan Tompo’an.

“Tradisi ini sejak saya kecil sudah ada. Kata nenek kakek, sudah sejak zaman penjajahan Belanda, warga menerapkan tradisi ini,” ujar Hafit Izza, salah satu tokoh masyarakat setempat saat diwawancarai Jatimnet.com (jaringan Suara.com), Sabtu (23/5/2020) kemarin.

Kondisi pandemi Covid-19 yang banyak memukul sendi-sendi perekonomian warga tidak terlalu berpengaruh dalam pelaksanaan tradisi ini. “Karena warga sudah menabung sejak jauh-jauh hari,” kata Hafit.

Baca Juga:Bahagia Lebaran Bareng Suami, Penampilan Vanessa Angel Bikin Salfok

Sebutan Patongan Tompo’an berasal dari bahasa Madura sesuai kultur masyarakat desa setempat. Patongan artinya menabung bersama-sama, sedangkan Tompo’an artinya daging yang ditumpuk-tumpuk.

“Karena setelah sapi dibeli dan dipotong, dagingnya dijejer (ditata berjajar) di ruang terbuka seperti lapangan atau balai desa untuk dibagi bersama,” ujar Hafit.

Tradisi Patongan Tompo’an adalah perwujudan spirit kebersamaan dan gotong royong ekonomi warga desa. Selama setahun, warga menabung bersama-sama dengan jumlah uang atau setoran yang berbeda sesuai kesepakatan.

“Besaran tabungan nantinya juga akan mempengaruhi besaran porsi daging sapi yang diterima,” tutur Hafit.

Kesepakatan jumlah iuran dibuat sejak setahun sebelum Lebaran. Besarnya bisa mulai Rp500 hingga Rp5.000. Pembayaran iuran bisa dilakukan setiap hari atau tiap pekan sesuai kesepakatan di awal.

Baca Juga:Lebaran, 118 Orang di Jakarta Terinfeksi Virus Corona, 1 Pasien Meninggal

Iuran tabungan disetorkan ketika kegiatan masyarakat seperti tahlilan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini